Ikan cupang
merupakan ikan hias yang cukup populer dan banyak pula di jadikan sebagai
petarung. Untuk menjaga kesehatan, kesegaran, serta kesiapan cupang setiap
waktu, perlu di lakukan pengontrolan air secara rutin. Hal ini wajib karena
bila air mengalami penurunan kualitas otomatis ikan cupang yang ada di dalam
juga akan mengalami gangguan.
Kualitas air biasanya di pengaruhi oleh pH,
kesadahan (hardnes), kandungan nitrit atau nitrat, dan oksigen terlarut. Sumber
air untuk ikan cupang aduan sangat beragam, diantaranya air tanah, air sungai,
atau air ledeng (air PAM). Perlakuan untuk ketiga air ini tentu berbeda-beda,
diantara nya yaitu :
- Air sungai : perlu disaring dengan pasir, ijuk, atau zeolit (jika perlu), lalu ditampung dalam bak khusus dan diendapkan selama semalam.
- Air ledeng sering mengandung klorin, biasanya di netralisir mrmggunakan kristal K2S2O3 (kalium tio sulfat) yang dilarutkan dalam 30 liter air. Selain diendapkan semalaman, air ledeng juga perlu diaerasi minimal selama 8 jam.
- Air sumur sebaiknya diperlakukan seperti air sungai atau ledeng. Karena kandungan airnya harus diketahui, minimal kandungan oksigen terlarutnya cukup.
Dari manapun sumber airnya, pasti mengandung gas CO2
dan H2S, mineral serta koloid. Untuk itu air perlu diendapkan selama 24jam atau
diaerasi selama 8 jam sebelum dipergunakan untuk cupang adu agar gas CO2 dan
H2S menguap.
Kadar Air Untuk Ikan Cupang
1. Angka pH
Rumus kimia air adalah H2O yang pH (derajat keasaman)
antara 1 – 14. Angka pH 1 berarti sangat asam, angka pH 7 berarti netral, angka pH 14 berarti
sangat basa.Semakin banyak kandungan ion hidrogen, maka air semakin tinggi keasamannya dan
semakin rendah pH-nya. Mengukur kadar pH dapat mempergunakan kertas lakmus,
kertas pH, atau pH meter. Mempergunakan kertas lakmus hanya dapat mengetahui apakah air tersebut asam
atau basa. Tetapi angka pH-nya tidak terlihat. Maka dianjurkan menggunakan
kertsa pH, karena kita akan mengetahui angka pH-nya.
2. Kandungan Nitrit
Sisa pakan cupang adu, kotoran ikan, tanaman mati dan
lumut dapat berubah menjadi amoniak atau amonium. Amoniak berubah menjadi nitrit (NO2). Populasi cupang adu yang terlalu banyak
juga dapat menaikkan kadar nitrit. Mengganti air dan aerasi akan menjaga kualitas air secara otomatis. Hal ini
akan menjaga kadar nitrit dalam ambang toleransi. Dari rangkaian siklus nitrogen, nitrit akhirnya akan di ubah menjadi nitrat
oleh bakteri nitro bakteri.
3. Oksigen Terlarut
Kekurangan okigen bagi cupang adu akan menjadi
resiko besar. Tidak lazim akuarium atau wadah tempat hidup cupang adu dihias
tanaman air. Pada siang
hari, kehadiran tanaman hias akan mengakibatkan kandungan okdisen semakin jenuh
akibat proses fotosintesis. Sementara pada malam hari kadar oksigen akan
merosot karena tanaman hias akan menghasilkan CO2.
Daftar Bacaan :
www.indobettafish.com/tips-budidaya-ikan-cupang/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar