Senin, 21 Oktober 2019
Rabu, 16 Oktober 2019
PEMBENIHAN IKAN GURAME
Gurame merupakan
salah satu komoditas perikanan tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan
banyak dibudidayakan oleh para pembudidaya. Keunggulan ikan gurame dikalngan
para pembudidaya gurame adalah ikan ini dapat berbiak secra alami, mudah
dipelihara karena bersifat pemakan segalanya, dan dapat hidup di air tergenang.
Gurame mempunyai
bentuk badan agak panjang, pipih, dan tertutup sisik yang berukuran
besar, terlihat kasar, serta kuat. Punggungnya tinggi dan mempunyai sirip perut
dengan jari-jari yag sudah berubah menjadi alat peraba. Badan Gurame pada umumnya berwarna
biru kehitaman dan bagian perut berwarna putih. Jari-jari pertama sirip erut
merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Ujung sirip punggung
dan sirip dubur dapat mencapai pangkal ekor. Sirip ekor berbentuk busur, pada
dasar sirip dada pada Gurame betina terdapat tanda berupa sebuah lingkaran
hitam.
Pemilihan Induk
Untuk menghasilkan benih yang
berkualitas, induk Gurame harus berasal dari populasi Gurame yang sehat, tidak
cacat, bergerak aktif atau lincah. Untuk membedakan induk Gurame jantan dan
betina, dapat dikenali dari cirri-ciri fisik seperti berikut ini :
CIRI-CIRI FISIK
|
JANTAN
|
BETINA
|
Ukuran tubuh
Dahi
Dagu
Tutup insang
Dasar sirip dada
Bentuk perut
Ujung sirip ekor
|
Besar
Menonjol
Maju
Kekuningan
Agak terang
Kempis
Rata
|
Kecil
Rata
Normal (Rata)
Putih cokelat
Lebih gelap
Berisi
Membulat
|
Persiapan Kolam Pemijahan
Sebelum digunakn, kolam pemijahan
sebaiknya sebaiknya dipersiapkan terlebih dulu sebaik mungkin. Persiapankolam meliputi
:
1.
Pengeringan Kolam
Pengeringan kolam pemijahan dilakukan selama 2-3 hari. Tujuan dari
pengeringan kolam adalah untuk membunuh hama dan sumber penyakit serta
menghilangkan nitrit yang berada di dasar kolam serta untuk memberikan suasana
baru yaitu tanah yang sudah dikeringkan akan menimbulkan bau khas pada saat
diisi air yang akan merangsang Gurame untuk memijah. Setelah kolam dikeringkan,
kolam tersebut siap diisi air denga kualitasyang baik yaitu tidak berwarna,
jernih, tidak berwarna dan terbebas dari hama dan bibit penyakit.
2.
Pemasangan Sarang
Kolam pemijahan yang telah terisi air,
kemudian dibiarkan minimum 4 hari. Selama itu, dilakukan pemasangan kerangka
sarang yang berupa sosog sebagai tempat untuk meletakan bahan pembentuk sarang.
Kerangka sarang diletakan di tengah dan di pingir-pinggir kolam. Sedangkan
bahan pembentuk sarang yang berupa ijuk diletakan di kolam sebelum induk
dimasukan ke kolam.
Bahang sarang diletakan di tengah atau
di pinggir-pinggir kolam. Semakin banyak bahan pembentuk sarang maka akan
semakin baik.
Penebaran Induk
Induk Gurame yang telah matang gonad
dan siap untuk memijah dapat segera dipindahkan ke kolam pemijahan. Pemindahan
induk harus dilakukan secar hati-hatiagar induk tidak stress.
Penebaran induk sebaiknya dilakukan
pada pagi atau sore hari. Perbandingan antara induk jantan dan betina yang akan
dipijahkan yaitu 1:3 (satu jantan dan tiga betina.
Pemijahan
Seminggu setelah dilepaskan ke kolam
pemijahan induk jantan sudah selesai menyiapkan satu sarang. Setelah itu induk
jantan akan mondar-mandir yang bertujuan untuk menarik perhatian induk betina.
Proses pemijahan ini terjadi di depan
mulut sarang dan umumnya terjadi sekitar dua hari setelah sarang dibuat.
Sementara itu, proses pembuahan akan berlangsung di dalam sarang. Selam proses
pemijahan ini tercium bau amis diserati munculnya bintik-bintik dipermukaan air
sekitar sarang. Hal ini menunjukan bahwa proses pemijahan telah berhasil.
Penetasan Telur
Setelah proses pemijahan berlangsung
telur ikan gurame akan menetas sekitar 30-36 jam. Penetasn telur ikan gurame
bisa dilakukan di akuarium atau bak, di kolam pemijahan, pemijahan di sawah dan
lain-lain.
Pemeliharaan Benih
Benih Gurame dapat dielihara di
aquarium, bak kayu yang dilapisi plastic, bak tembok atau ditebar langsung ke
kolam pendederan. Pemeliharaan benih pada wadah terkomtrol harus dilengkapi
dengan aerasi untuk suplai oksigen dan terhindar kontak langsung dengan hujan.
Pakan awal berupa cacing rambut,
Daphnia sp, Moina sp, atau sumber protein lainnya. Bahan-bahan nabati dapat
mulai diberikan setelah larva berumur 36-40 hari. Sedangkan pakan buatan
(pelet) dapat diberikan dengan menyesuaikan bukaan mulutnya.
Lama pemeliharaan dan benih yang
dihasilkan antara lain : benih berumur 40 hari dapat mencapai ukuran 1-2 cm
(setara ukuran kuku). Benih berumur 80 hari dapat mencapai ukuran 2-4 cm
(setara ukuran jempol). Benih berumur 120 hari dapat mencapai ukuran 4-6 cm
(setar ukuran silet). Dan benih berumur 16 hari dapt mencapi ukuran 6-8 cm (setar ukuran korek api di
masyarakat).
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan A. dan
Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Gurame Sehat Produksi Meningkat”.
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Jangkaru, Z.
Memacu Pertumbuhan Gurame, Jakarta : Penebar Swadaya, 2003.
Khairuman dan
Khairul Amri. Pembenihan Dan Pembesaran Gurame Secar Intensif, Jakarta :
Agromedia Pustaka, 2003.
Sendjaja, Julius Tirta. Usaha Pembenihan Gurame,
Jakarta : Penerbit Swadaya,2002.
Senin, 07 Oktober 2019
PEMIJAHAN IKAN CUPANG
Ikan
cupang tahan hidup pada lokasi/wadah yang sempit karena cupang mempunyai
lebirinth, yaitu perangkat pernapasan tambahan yang terletak pada sebelah
rongga insangnya. Dengan alat canggih yang konstruktif ini cupang mampu
mengkonsumsi osigen langsung dari udara bebas, yang jarang bias dilakukan oleh
ikan lain. Kenyataan ini gampang dideteksi apabila kita perhatikan bahwa setiap
beberapa menit cupang menyembulkan moncongnya ke permukaan air. Ukuran
badan ikan cupang ini untuk yang jantan
mencapai 5 - 6 cm, tapi untuk betina biasanya ukuran badannya lebih kecil dari
badan jantan.
PEMILIHAN
INDUK
Induk
cupang yang hendak dipijahkan apabila sudah mencapai umur sekitar 6-7 bulan,
dengan panjang total antara 5-6 cm. Induk-induk harus sehat, tidak cacat
badannya atau mengidap salah satu penyakit. Pejantan belum pernah diadu. Untuk
mengetahui betina yang sudah matang gonad dapat diperhatikan perutnya. Selain
lebih gemuk dari pada biasanya, pada perut betina sudah nampak dari luar
bayangan telur-telurnya. Sedangkan pejantan umumnya akan selalu siap diawinkan
asalkan umurnya sudah memenuhi syarat.
PERSIAPAN
WADAH
Tempat
untuk pemijahan ikan cupang sangatlah mudah, cupang bisa dipijahkan dalam
akuarium dengan ukuran 20x20x20 cm, atau dalam bak yang disekat-sekat bahkan
dapat dipijahkan dalam toples sekalipun. Wadah pemijahan dibersihkan dan diisi
air, kemudian masukkan tanaman air untuk pemempatan telur-telur hasil dari
pemijahan.
PEMASUKAN
INDUK
Setelah persiapan wadah selesai maka induk jantan dapat dimasukkan lebih
dahulu agar dapat beradaptasi terlebih dahulu. Setelah itu masukkan induk
betinanya, setelah beberapa lama induk jantan akan membuat sarang telur dengan
mengeluarkan gelembung-gelembung.
PROSES
PEMIJAHAN
Pemijahan
ikan ini dapat diketahui dengan menyaksikan cupang-cupang tersebut saling
berpelukan di tanaman air dan melayang sampai beberapa saat, kemudian akan
keluar telur dan akan segera dibuahi oleh induk jantan. Telur-telur yang
melayang di dalam air akan segera di tangkap oleh induk jantan untuk disusun di
gelembung-gelembung busa yang telah dibuatnya.
PERAWATAN
BENIH
Telur-telur akan menetas
setelah 2-3 hari, setelah menetas induk ikan diangkat. Benih-benih ikan dapat
diberi pakan setelah berumur 4 yaitun kutu air saring. Pergantian air dilakukan
2 hari dengan menyipon kotoran- kotoran yang ada di dasar wadah.
SUMBER PUSTAKA
Hardjamulia, A. 1978. Budidaya. Departemen Pertanian Badan Pendidikan
dan Penyuluhan Pertanian. SUPM Bogor
Susanto, Heru. 1992. Memelihara Cupang. Kanisius.Tanggerang
Hermanto dan Syafei L.S,
2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Cupang Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah
Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Langganan:
Postingan (Atom)
Senin, 21 Oktober 2019
Rabu, 16 Oktober 2019
PEMBENIHAN IKAN GURAME
Gurame merupakan
salah satu komoditas perikanan tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi dan
banyak dibudidayakan oleh para pembudidaya. Keunggulan ikan gurame dikalngan
para pembudidaya gurame adalah ikan ini dapat berbiak secra alami, mudah
dipelihara karena bersifat pemakan segalanya, dan dapat hidup di air tergenang.
Gurame mempunyai
bentuk badan agak panjang, pipih, dan tertutup sisik yang berukuran
besar, terlihat kasar, serta kuat. Punggungnya tinggi dan mempunyai sirip perut
dengan jari-jari yag sudah berubah menjadi alat peraba. Badan Gurame pada umumnya berwarna
biru kehitaman dan bagian perut berwarna putih. Jari-jari pertama sirip erut
merupakan benang panjang yang berfungsi sebagai alat peraba. Ujung sirip punggung
dan sirip dubur dapat mencapai pangkal ekor. Sirip ekor berbentuk busur, pada
dasar sirip dada pada Gurame betina terdapat tanda berupa sebuah lingkaran
hitam.
Pemilihan Induk
Untuk menghasilkan benih yang
berkualitas, induk Gurame harus berasal dari populasi Gurame yang sehat, tidak
cacat, bergerak aktif atau lincah. Untuk membedakan induk Gurame jantan dan
betina, dapat dikenali dari cirri-ciri fisik seperti berikut ini :
CIRI-CIRI FISIK
|
JANTAN
|
BETINA
|
Ukuran tubuh
Dahi
Dagu
Tutup insang
Dasar sirip dada
Bentuk perut
Ujung sirip ekor
|
Besar
Menonjol
Maju
Kekuningan
Agak terang
Kempis
Rata
|
Kecil
Rata
Normal (Rata)
Putih cokelat
Lebih gelap
Berisi
Membulat
|
Persiapan Kolam Pemijahan
Sebelum digunakn, kolam pemijahan
sebaiknya sebaiknya dipersiapkan terlebih dulu sebaik mungkin. Persiapankolam meliputi
:
1.
Pengeringan Kolam
Pengeringan kolam pemijahan dilakukan selama 2-3 hari. Tujuan dari
pengeringan kolam adalah untuk membunuh hama dan sumber penyakit serta
menghilangkan nitrit yang berada di dasar kolam serta untuk memberikan suasana
baru yaitu tanah yang sudah dikeringkan akan menimbulkan bau khas pada saat
diisi air yang akan merangsang Gurame untuk memijah. Setelah kolam dikeringkan,
kolam tersebut siap diisi air denga kualitasyang baik yaitu tidak berwarna,
jernih, tidak berwarna dan terbebas dari hama dan bibit penyakit.
2.
Pemasangan Sarang
Kolam pemijahan yang telah terisi air,
kemudian dibiarkan minimum 4 hari. Selama itu, dilakukan pemasangan kerangka
sarang yang berupa sosog sebagai tempat untuk meletakan bahan pembentuk sarang.
Kerangka sarang diletakan di tengah dan di pingir-pinggir kolam. Sedangkan
bahan pembentuk sarang yang berupa ijuk diletakan di kolam sebelum induk
dimasukan ke kolam.
Bahang sarang diletakan di tengah atau
di pinggir-pinggir kolam. Semakin banyak bahan pembentuk sarang maka akan
semakin baik.
Penebaran Induk
Induk Gurame yang telah matang gonad
dan siap untuk memijah dapat segera dipindahkan ke kolam pemijahan. Pemindahan
induk harus dilakukan secar hati-hatiagar induk tidak stress.
Penebaran induk sebaiknya dilakukan
pada pagi atau sore hari. Perbandingan antara induk jantan dan betina yang akan
dipijahkan yaitu 1:3 (satu jantan dan tiga betina.
Pemijahan
Seminggu setelah dilepaskan ke kolam
pemijahan induk jantan sudah selesai menyiapkan satu sarang. Setelah itu induk
jantan akan mondar-mandir yang bertujuan untuk menarik perhatian induk betina.
Proses pemijahan ini terjadi di depan
mulut sarang dan umumnya terjadi sekitar dua hari setelah sarang dibuat.
Sementara itu, proses pembuahan akan berlangsung di dalam sarang. Selam proses
pemijahan ini tercium bau amis diserati munculnya bintik-bintik dipermukaan air
sekitar sarang. Hal ini menunjukan bahwa proses pemijahan telah berhasil.
Penetasan Telur
Setelah proses pemijahan berlangsung
telur ikan gurame akan menetas sekitar 30-36 jam. Penetasn telur ikan gurame
bisa dilakukan di akuarium atau bak, di kolam pemijahan, pemijahan di sawah dan
lain-lain.
Pemeliharaan Benih
Benih Gurame dapat dielihara di
aquarium, bak kayu yang dilapisi plastic, bak tembok atau ditebar langsung ke
kolam pendederan. Pemeliharaan benih pada wadah terkomtrol harus dilengkapi
dengan aerasi untuk suplai oksigen dan terhindar kontak langsung dengan hujan.
Pakan awal berupa cacing rambut,
Daphnia sp, Moina sp, atau sumber protein lainnya. Bahan-bahan nabati dapat
mulai diberikan setelah larva berumur 36-40 hari. Sedangkan pakan buatan
(pelet) dapat diberikan dengan menyesuaikan bukaan mulutnya.
Lama pemeliharaan dan benih yang
dihasilkan antara lain : benih berumur 40 hari dapat mencapai ukuran 1-2 cm
(setara ukuran kuku). Benih berumur 80 hari dapat mencapai ukuran 2-4 cm
(setara ukuran jempol). Benih berumur 120 hari dapat mencapai ukuran 4-6 cm
(setar ukuran silet). Dan benih berumur 16 hari dapt mencapi ukuran 6-8 cm (setar ukuran korek api di
masyarakat).
DAFTAR PUSTAKA
Gunawan A. dan
Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Gurame Sehat Produksi Meningkat”.
Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Jangkaru, Z.
Memacu Pertumbuhan Gurame, Jakarta : Penebar Swadaya, 2003.
Khairuman dan
Khairul Amri. Pembenihan Dan Pembesaran Gurame Secar Intensif, Jakarta :
Agromedia Pustaka, 2003.
Sendjaja, Julius Tirta. Usaha Pembenihan Gurame,
Jakarta : Penerbit Swadaya,2002.
Senin, 07 Oktober 2019
PEMIJAHAN IKAN CUPANG
Ikan
cupang tahan hidup pada lokasi/wadah yang sempit karena cupang mempunyai
lebirinth, yaitu perangkat pernapasan tambahan yang terletak pada sebelah
rongga insangnya. Dengan alat canggih yang konstruktif ini cupang mampu
mengkonsumsi osigen langsung dari udara bebas, yang jarang bias dilakukan oleh
ikan lain. Kenyataan ini gampang dideteksi apabila kita perhatikan bahwa setiap
beberapa menit cupang menyembulkan moncongnya ke permukaan air. Ukuran
badan ikan cupang ini untuk yang jantan
mencapai 5 - 6 cm, tapi untuk betina biasanya ukuran badannya lebih kecil dari
badan jantan.
PEMILIHAN
INDUK
Induk
cupang yang hendak dipijahkan apabila sudah mencapai umur sekitar 6-7 bulan,
dengan panjang total antara 5-6 cm. Induk-induk harus sehat, tidak cacat
badannya atau mengidap salah satu penyakit. Pejantan belum pernah diadu. Untuk
mengetahui betina yang sudah matang gonad dapat diperhatikan perutnya. Selain
lebih gemuk dari pada biasanya, pada perut betina sudah nampak dari luar
bayangan telur-telurnya. Sedangkan pejantan umumnya akan selalu siap diawinkan
asalkan umurnya sudah memenuhi syarat.
PERSIAPAN
WADAH
Tempat
untuk pemijahan ikan cupang sangatlah mudah, cupang bisa dipijahkan dalam
akuarium dengan ukuran 20x20x20 cm, atau dalam bak yang disekat-sekat bahkan
dapat dipijahkan dalam toples sekalipun. Wadah pemijahan dibersihkan dan diisi
air, kemudian masukkan tanaman air untuk pemempatan telur-telur hasil dari
pemijahan.
PEMASUKAN
INDUK
Setelah persiapan wadah selesai maka induk jantan dapat dimasukkan lebih
dahulu agar dapat beradaptasi terlebih dahulu. Setelah itu masukkan induk
betinanya, setelah beberapa lama induk jantan akan membuat sarang telur dengan
mengeluarkan gelembung-gelembung.
PROSES
PEMIJAHAN
Pemijahan
ikan ini dapat diketahui dengan menyaksikan cupang-cupang tersebut saling
berpelukan di tanaman air dan melayang sampai beberapa saat, kemudian akan
keluar telur dan akan segera dibuahi oleh induk jantan. Telur-telur yang
melayang di dalam air akan segera di tangkap oleh induk jantan untuk disusun di
gelembung-gelembung busa yang telah dibuatnya.
PERAWATAN
BENIH
Telur-telur akan menetas
setelah 2-3 hari, setelah menetas induk ikan diangkat. Benih-benih ikan dapat
diberi pakan setelah berumur 4 yaitun kutu air saring. Pergantian air dilakukan
2 hari dengan menyipon kotoran- kotoran yang ada di dasar wadah.
SUMBER PUSTAKA
Hardjamulia, A. 1978. Budidaya. Departemen Pertanian Badan Pendidikan
dan Penyuluhan Pertanian. SUPM Bogor
Susanto, Heru. 1992. Memelihara Cupang. Kanisius.Tanggerang
Hermanto dan Syafei L.S,
2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Cupang Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah
Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Langganan:
Postingan (Atom)