Ikan
cupang tahan hidup pada lokasi/wadah yang sempit karena cupang mempunyai
lebirinth, yaitu perangkat pernapasan tambahan yang terletak pada sebelah
rongga insangnya. Dengan alat canggih yang konstruktif ini cupang mampu
mengkonsumsi osigen langsung dari udara bebas, yang jarang bias dilakukan oleh
ikan lain. Kenyataan ini gampang dideteksi apabila kita perhatikan bahwa setiap
beberapa menit cupang menyembulkan moncongnya ke permukaan air. Ukuran
badan ikan cupang ini untuk yang jantan
mencapai 5 - 6 cm, tapi untuk betina biasanya ukuran badannya lebih kecil dari
badan jantan.
PEMILIHAN
INDUK
Induk
cupang yang hendak dipijahkan apabila sudah mencapai umur sekitar 6-7 bulan,
dengan panjang total antara 5-6 cm. Induk-induk harus sehat, tidak cacat
badannya atau mengidap salah satu penyakit. Pejantan belum pernah diadu. Untuk
mengetahui betina yang sudah matang gonad dapat diperhatikan perutnya. Selain
lebih gemuk dari pada biasanya, pada perut betina sudah nampak dari luar
bayangan telur-telurnya. Sedangkan pejantan umumnya akan selalu siap diawinkan
asalkan umurnya sudah memenuhi syarat.
PERSIAPAN
WADAH
Tempat
untuk pemijahan ikan cupang sangatlah mudah, cupang bisa dipijahkan dalam
akuarium dengan ukuran 20x20x20 cm, atau dalam bak yang disekat-sekat bahkan
dapat dipijahkan dalam toples sekalipun. Wadah pemijahan dibersihkan dan diisi
air, kemudian masukkan tanaman air untuk pemempatan telur-telur hasil dari
pemijahan.
PEMASUKAN
INDUK
Setelah persiapan wadah selesai maka induk jantan dapat dimasukkan lebih
dahulu agar dapat beradaptasi terlebih dahulu. Setelah itu masukkan induk
betinanya, setelah beberapa lama induk jantan akan membuat sarang telur dengan
mengeluarkan gelembung-gelembung.
PROSES
PEMIJAHAN
Pemijahan
ikan ini dapat diketahui dengan menyaksikan cupang-cupang tersebut saling
berpelukan di tanaman air dan melayang sampai beberapa saat, kemudian akan
keluar telur dan akan segera dibuahi oleh induk jantan. Telur-telur yang
melayang di dalam air akan segera di tangkap oleh induk jantan untuk disusun di
gelembung-gelembung busa yang telah dibuatnya.
PERAWATAN
BENIH
Telur-telur akan menetas
setelah 2-3 hari, setelah menetas induk ikan diangkat. Benih-benih ikan dapat
diberi pakan setelah berumur 4 yaitun kutu air saring. Pergantian air dilakukan
2 hari dengan menyipon kotoran- kotoran yang ada di dasar wadah.
SUMBER PUSTAKA
Hardjamulia, A. 1978. Budidaya. Departemen Pertanian Badan Pendidikan
dan Penyuluhan Pertanian. SUPM Bogor
Susanto, Heru. 1992. Memelihara Cupang. Kanisius.Tanggerang
Hermanto dan Syafei L.S,
2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Cupang Sehat Produksi Meningkat”. Sekolah
Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan, Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar