Ikan yang
sakit dapat dikenali dari ciri-ciri fisik seperti tingkah laku serta tanda
eksternal dan internal tubuh.
a. Tingkah laku
Tingkah laku
ikan dapat digunakan untuk melihat adanya serangan penyakit. Sebagai contoh,
ikan yang gerakan renangnya abnormal (lebih cepat atau lebih lambat)
menunjukkan adanya gangguan, misalnya terkejut atau terkena penyakit.
b. Tanda eksternal tubuh
Serangan
penyakit biasanya menimbulkan tanda pada bagian tubuh ikan yang diserang.
Beberapa ciri pada bagian luar tubuh yang menunjukkan adanya serangan penyakit
di antaranya:
- terjadi perubahan warna (melanosis)
- tubuh menjadi kurus
- terjadi pembengkakan pada perut
- adanya deformasi skeletal, tulang bengkok dan tutup insang tidak sempurna
- sisik lepas, merenggang dan bebercak
- insang pucat, berlendir dan berdarah.
c. Tanda internal tubuh
Selain tanda
eksternal, terdapat tanda internal pada tubuh ikan yang sakit. Oleh karena
tidak terlihat dari luar, tanda internal ini lebih sulit untuk diidentifikasi.
Namun, bagian dalam tubuh ikan yang sakit berbeda dengan ikan sehat. Pada ikan
sakit, bagian dalam tubuhnya biasanya mengalami pendarahan di sekeliling organ
serta pembengkakan hati atau limpa.
Sedini mungkin, para pembudi daya harus dapat
mengenali ciri kondisi ikan yang terserang penyakit. Pengenalan serangan
penyakit secara dini akan lebih memudahkan pengendalian penyakit tersebut.
Adapun gejala dan diagnosis ikan terlihat pada tabel.Tabel 1. Gejala yang timbul pada ikan gurami sakit beserta diagnosa penyebabnya
Gejala
|
Diagnosis
|
nafsu
makan berkurang
|
Pakan
jelek, kondisi lingkungan tidak mendukung, keracunan
|
Sering
muncul ke permukaan
|
Lingkungan
buruk, penyakit pada organ dan saluran pernafasan
|
Kelainan
pada tubuh, tulang belakang atau sirip bengkok
|
Keturunan,
kurang gizi
|
Perut
gembung
|
Keracunan,
serangan bakteri
|
Tubuh
kurus
|
Serangan
cacing, serangan bakteri mycobacterium sp
|
Sisik
kasar
|
Ph rendah,
infeksi bakteri
|
Sisik
rontok
|
Keracunan,
pencemaran lingkungan
|
Sirip
rusak
|
Air
terlalu alkalin, infeksi jamur, bakteri (flexibacter sp), parasit
(gyrodactylus sp)
|
Tubuh
tidak berlendir
|
Infeksi
jamur
|
Terdapat
serabut seperti kapas di tubuh
|
Infeksi
jamur (saprolegnia)
|
Pendarahan
|
Luka
gesekan, infeksi skunder, infeksi argulus sp,
|
Bintik
putih di kulit
|
Parasit
tipe ichthyophthirius
|
Luka pada
daging
|
Mycobacterosis,
daging tumbuh (neoplasia)
|
Mata masuk
ke dalam
|
infeksi
bakteri
|
Mata
menonjol
|
Infeksi
cacing, mycobacteriosis
|
Insang
rusak/pucat
|
Infeksi
bakteri
|
Insang
rontok
|
Parasit
dactylogyrus sp
|
Pendarahan
dan bengkak pada anus
|
Infeksi
bakteri
|
Telur dan benih gurami sangat rentan terhadap kematian sehingga pembudidaya harus selalu memperhatikan kondisi telur dan benih ikan gurami. Adapun diagnosis penyebab masalah pada telur dan benih terlihat pada tabel di bawah ini
Gejala
|
Diagnosis
|
Jumlah
telur dalam sarang sedikit
|
Induk
masih muda atau terlalu tua, dan adanya hama ikan dalam sarang
|
telur
banyak yang mati
|
Tidak
semua telur terbuahi, kualitas perairan buruk (Ph buruk, suhu, adanya zat
kimia), banyak turun hujan
|
Telur
dalam media terkontrol masih banyak yang mati
|
Kualitas
induk kurang baik, kondisi air jelek
|
Telur berjamaur
|
Telur
sudah mati, air mengandung jamur
|
Benih
terlihat kuntet
|
Induk
jelek, faktor fisika dan kualitas air kurang baik, kuantitas pakan kurang
|
Benih
malas makan
|
Kondisi
lingkungan kurang baik, Benih terserang penyakit
|
Ukuran
benih berbeda jauh
|
Induk
jelek, pakan jelek, kelebihan padat tebar
|
Benih
berwarna gelap/kusam
|
Lingkungan
tidak baik, benih stres
|
Perut
benih terlihat menggembung
|
Kualitas
pakan buruk, suplai oksigen kurang, kandungan nitrit tinggi
|
Benih
sering menggosok-gosak tubuhnya ke tepi
|
Terserang
penyakit
|
Benih
mengambang
|
Gangguan
pada saluran pernapasan, benih terserang penyakit
|
Sumber :
http://www.banyudadi.com/cara-identifikasi-ikan-gurami-sakit/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar