1.
Air Laut
Air
laut yang bersih harus tersedia sepanjang waktu dengan jumlah yang cukup.
Sehubungan dengan itu, diperlukan bak sedimentasi, bak filter, dan bak
penampungan air (bak reservoir) laut yang siap pakai. Air laut dapat diambil
langsung dari laut atau dari sumber air laut buatan. Apabila sumber air laut
relatif bersih, air laut tersebut dapat dipompakan langsung ke bak filter dan
disimpan dalam bak penampungan air. Apabila air keruh dan banyak mengandung
bahan suspensi (endapan), air tersebut lebih dahulu harus dipompa ke dalam bak
pengendapan kemudian bahan-bahan suspensi tersebut dibiarkan mengendap. Hanya
air bagian atas yang jernih yang dipompakan ke bak filter.
Kejernihan
suatu perairan belum tentu memberikan jaminan kualitas air, namun setidaknya
cukup untuk menduga baik tidaknya kondisi air tersebut. Untuk memastikan
kualitas air, perlu dilakukan pemeriksaan parameter kimia, fisika, dan biologi
dari suatu sumber air. Beberapa parameter kimia air meliputi oksigen terlarut
(DO), salinitas, derajat keasaman (pH), BOD (biological oxygen demand,
yaitu konsumsi oksigen yang diukur secara biologi), COD (chemical oxygen
demand, yaitu konsumsi oksigen yang diukur secara kimia), amoniak, nitrit,
nitrat, logam berat, serta bahan-bahan polutan. Beberapa parameter fisika air
adalah kecerahan, kekeruhan, suhu, warna, bau, benda terapung, dan padatan
tersuspensi. Sementara parameter biologi air adalah kesuburan perairan
(kelimpahan, keragaman fitoplankton, dan zooplankton) serta keberadaan
mikroorganisme patogen dan biota lain di perairan.
2.
Suplai Udara
Hatchery
ikan laut paling
tidak harus ada 3 unit suplai udara. Satu unit sistem suplai udara yang dipakai
dalam proses produksi dan dua unit suplai udara disediakan sebagai cadangan.
Suplai udara tersebut digunakan untuk aerasi di bak-bak pemijahan, pemeliharaan
larva, dan plankton.
3.
Drainase
Selama
proses produksi di tempat pembenihan hampir selalu dilakukan penggantian air
setiap hari. Dengan demikian, drainase harus dipasang untuk menyalurkan
sisa-sisa air dengan cepat dan lancar.
4.
Pengadaan Air Tawar
Penyediaan
air tawar selain digunakan untuk menurunkan salinitas air laut sesuai dengan
kebutuhan dalam pembenihan digunakan juga sebagai pembersih peralatan. Sistem
penyediaan suplai air tawar terdiri atas bak sedimentasi dan bak penampungan.
5.
Fasilitas Proses Produksi
Proses
produksi benih terdiri atas kegiatan pemijahan alami dalam bak-bak yang
dikendalikan keadaan lingkungannya. Kegiatan selanjutnya adalah pemeliharaan
larva. Untuk kegiatan tersebut diperlukan:
a.
Bak pemijahan (bak induk).
b.
Bak penetasan telur.
c.
Bak pemeliharaan larva.
d. Bak alga/pakan
alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar