Kolam pendederan merupakan unit kolam yang
menerima benih dari kolam
penetasan. Kolam pendederan ini ada yang disebut pendederan I, II, dan III yang pada
prinsipnya bentuk dan ukurannya sama, hanya ukuran dan jumlah ikan yang dipelihara di dalam setiap
kolam berbeda.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
pembuatan konstruksi kolam pendederan, antara lain adalah:
- Bentuk kolam disesuaikan dengan keadaan tempat, apabila memungkinkan sebaiknya berbentuk empat persegi panjang.
- Agar mudah dalam pengelolaan kolam dan pemanenan benih, sebaiknya kolam pendederan pertama berukuran 100-500 m2, dan kolam pendederan lanjutan 500-2000 m2 per petak.
- Penampang melintang pematang berbentuk trapesium dengan kemiringan 1:1 (tanah lempung), lebar atas 75-100 cm dan ketinggian pematang 1,00-1,30 meter.
- Tempat pemasukan air berupa pipa yang dilengkapi dengan saringan dan pengatur debit air.
- Tempat pengeluaran air berbentuk monik atau bentuk lain yang memungkinkan kecepatan dan volume air yang dikeluarkan dapat diatur terutama pada saat pemanenan.
- Dasar kolam dilengkapi dengan kubangan untuk tempat berkumpul ikan ketika dilakukan pemanenan. Kubangan merupakan bagian dari saluran dasar di depan tempat pengurasan, yang bentuknya melebar dan berfungsi sebagai petak penangkapan benih. Dasar kolam dibuat miring ke arah saluran dasar dan tempat pengurasan.
- Kedalaman kolam 1-1,5 meter dan kedalaman air 40-60 cm.
- Permukaan kolam harus mendapat sinar matahari sepanjang hari.
- Dasar kolam harus berupa tanah gembur, berlumpur subur yang cukup tebal (5-20 cm), dan tidak porous.
- Selisih ketinggian tanah dasar kolam antara pintu pemasukan dan pintu pengeluaran berkisar antara 20-30 cm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar