Saat ini, king kobia merupakan komoditas ikan laut yang sedang naik daun dan terus disosialisasikan kepada para pembudidaya. Teknologi budidaya king kobia telah sukses dikembangkan oleh Balai Besar Perikanan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. BBPPL Lampung telah berhasil memproduksi ikan kobia secara massal. Namun sebelum berbicara mengenai kegiatan Budidaya King Kobia, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu ikan king kobia.
Cobia menyerupai dan berkerabat erat
dengan Remora dari famili Echeneidae. Perbedaanya Cobia tidak mempunyai penghisap
seperti Remora, badan cobia jauh lebih kuat dan memiliki ekor berbentuk bulan
sabit. Cobia memiliki ciri-ciri berwarna hitam, pada bagian dorsalnya berwarna
abu-abu, pada bagian lateral dan ventral berwarna putih. Ketika masih muda
memiliki ciri-ciri terdapat 2 garis disamping yang berwarna hitam, tetapi dapat
menjadi lebih hitam ketika dewasa. Bentuk tubuh seperti silindris dan kepala
berbentuk pipih melebar mulut lebar dengan rahang yang lebih sempit, gigi
terdapat di dalam rahang di antara lidah dan mulut, ikan cobia mempunyai
pertumbuhan yang sangat cepat serta dapat mencapai ukuran berat 15 kg pada umur
20 bulan
Sebaran dan habitat
Cobia merupakan ikan pelagik yang terdapat di seluruh dunia pada laut dalam dengan suhu tropis (hangat), kecuali di Laut timur. Di laut Atlantik barat, cobia ditemukan dari Nova Scotia selatan sampai ke Argentina, di Laut Atlantik timur dari maroko sampai Afrika Selatan, dan di Pacific barat dari Jepang sampai Australia dan Austria. Cobia menyukai temperatur air antara 20°C- 30°C, berpindah tempat ke selatan yaitu daerah yang perairannya lebih hangat selama musim gugur dan musim dingin kemudian bermigrasi kembali ke daerah utara ketika musim semi.
Sumber
Bacaan:
https://www.agrofarm.co.id/2019/11/19782/
http://digilib.unila.ac.id/20515/10/REVISI%20TINPUS.pdf
https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/57253/4/BAB%202%20TINJAUAN%20PUSTAKA.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar