Kini kegemaran orang memandang kecantikan
dan keindahan ikan hias sudah menjadi ladang bisnis bagi sebagian kalangan
masyarakat dunia. Bisnis ikan hias juga menghasilkan banya devisa bagi negara
yang mampu menguasai teknologi pemeliharaannya. Indonesia juga tidak mau
ketinggalan dalam hal bisnis ikan hias antar negara.
Dikutip dari majalah tempo tanggal 8
Oktober 2012, berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, (KKP) mencatat nilai ekspor ikan hias
pada 2011 sebesar US$ 13,262 juta. Hingga Mei 2012 tercatat sudah tercapai US$
8,52 juta. Berdasarkan data tersebut semakin
jelas bahwa Ikan hias Indonesia memiliki prospek pasar yang berkembang pesat.
Jumlah spesies ikan hias air tawar
Indonesia mencapai 450 spesies dari 1.100 spesies yang diperdagangkan secara
global. Namun, hanya sekitar 90 jenis yang dibudidayakan secara meluas di
masyarakat. Ikan hias yang menjadi primadona diantaranya arwana dan cupang.
Disamping itu Indonesia juga berhasil mendomestikan ikan impor seperti, ikan
mas, ikan koi, ikan diskus dan ikan guppy.
Sebaran produksi ikan hias di
Indonesia tedapat di 18 propinsi. Namun yang terbesar ada di 5 propinsi,
diantaranya Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, Banten dan Yogyakarta. Semakin berkembangnya
pasar, terutama untuk tujuan ekspor menyebabkan semakin banyak daerah-daerah
yang mengembangkan spesialisasi pada jenis ikan hias tertentu.
Jawa Timur merupakan 5 besar sentra
produksi ikan hias air tawar nasional. Saat ini terdapat tiga kota utama yang
menspesialisasikan pada jenis ikan hias tertentu. Seperti di daerah Blitar, banyak
dibudidayakan ikan hias jenis koi. Pembudidaya ikan koi di Blitar telah diakui
kualitasnya oleh para pedagang dan penggemar. Sehingga apabila kita mencari
ikan koi yang bagus pasti akan merujuk ke Blitar. Harga ikan koi Blitar
relative lebih mahal dibanding hasil produksi ditempat lain.
Di daerah Blitar juga terdapat lebih
dari 1500 pembudidaya ikan hias dengan jumlah produksi sebesar 167 juta ekor
dengan nilai sekitar 800 milyar rupiah yang diperdagangkan di dalam negeri dan
ekspor. Lebih dari 90 persen diantaranya adalah ikan koi. Jenis ikan koi yang
dikembangkan di Blitar adalah Kohaku dan Showa.
Sementara itu, di daerah lain yakni
Tulungagung basis produksi utamanya adalah ikan koki. Setiap tahunnya
Tulungagung memproduksi tak kurang dari 55 juta ekor ikan koki dengan nilai
produksi 96,5 milyar. Kota lainnya, Kediri merupakan sentra produksi ikan hias
cupang. Produksi ikan cupang menyabet porsi 92 persen dari total produksi ikan
hias Kediri dan 54 persen dari total produksi Jawa Timur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar