1. Infusoria
Infusoria merupakan binatang bersel tunggal yang memiliki bulu/rambut
halus di sekujur tubuhnya. Binatang ini biasanya dapat ditemukan di air tawar seperti kolam, sawah, dan
perairan tawar tergenang lainnya. Jenis yang paling banya ditemukan yaitu paramecium.
Infusoria mampu tumbuh dan berkembang di lingkungan yang tercemar dan mengalami
proses pembingkaran sisa bahan organik. Makanan
infusoria berupa bakteri, ganggang renik, ragi, dan protozoa yang berukuran
lebih kecil.
2. Rotifera
Rotifera merupakan sekumpulan jasad renik dimana tubuhnya memiliki tajuk
mahkota (korona) berbentuk bulat dan berambut getar. Rotifera merupakan salah
satu kelas udang renik dari filum Trochelminthes yang memiliki ukuran sekitar
50-300 mikron. Jenis rotifera yang paling banyak ditemukan adalah Brachionus.
Makanannya terdiri dari ganggang renik, ragi, bakteri, dan protozoa. Brachionus
berkembang biak dengan cara bertelur dan menetaskan telur tanpa melalui proses
kawin (parthenogenesis). Siklus hidup Brachionus berkisar antara 8-12 hari.
3. Kutu
air
Yang dimaksud dengan kutu air disina adalah jenis udang renik Cladocera.
Jenis yang sering ditemui di kolam atau
perairan umum adalah moina dan daphnia. Bentuk tubuhnya pipih dan berwarna
bening, tembus pandang jehingga organ dalam dan telurnya terlihat. Makanannya
berupa ganggang dan detritus.
4. Cacing
sutera
Cacing
sutera banyak ditemukan di dasar perairan yang mengandung bahan organik. Selain
di sungai, cacing sutera juga dapat ditemui di selokan/comberan yang airnya
mengalir perlahan. Cacing ini biasanya dikenal dengan nama tubifex, berbentuk seperti benang halus dan berwarna
merah. Cacing sutera cukup familiar di kalangan pembudidaya ikan hias karena
cacing ini dianggap mampu memacu pertumbuhan anak ikan. Cacing ini biasanya
hidup bergerombol sehingga terlihat seperti benang kusut.
5. Jentik nyamuk
Jentik
nyamuk juga termasuk dalam salah satu makanan ikan hias yang terkenal
memiliki
kandungan protein yang tinggi. Hampir semua jenis ikan hias menyukai pakan
jenis ini karena tidak memiliki resiko. Namun perlu diketahui bahwa larva
nyamuk yang biasa dipakai yaitu larva dari jenis nyamuk biasa bukan larva
nyamuk Anopheles, aedes atau Thelobia yang terkenal ganas. Jentik nyamuk
biasaya dapat ditemui di perairan tergenang seperti selokan, rawa, parit dan
sebagainya. Makanan dari larva nyamuk berupa detritus, ganggang, ragi dan
bekteri. Larva nyamuk mampu mengambil oksigen langsung dari udara dengan
mengandalkan organ tubuhnya yang bernama tracea. Hal ini menyebabkan larva
nyamuk mampu hidup di air yang mengandung oksigen terlarut cukup sedikit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar