Peran Kelompok
Sebuah kelembagaan kelompok pelaku utama bidang
kelautan dan perikanan dapat memiliki peranan antara lain sebagai berikut
:
1. Sebagai media
komunikasi dan pergaulan sosial yang wajar, lestari dan dinamis.
2. Sebagai basis
untuk mencapai pembaharuan secara merata.
3. Sebagai
pemersatu aspirasi yang murni dan sehat.
4. Sebagai wadah yang
efektif dan efisien untuk belajar serta bekerja sama.
5. Sebagai
teladan bagi masyarakat lainnya.
Fungsi Kelompok
Untuk dapat mewujudkan peranan tersebut maka kelompok
seharusnya dapat berfungsi antara lain sebagai: (1) Kelas belajar; (2) Wadah
kerja sama; (3) Unit produksi; (4) Organisasi kegiatan bersama; dan (5)
Kesatuan swadaya dan swadana.
1. Kelompok Sebagai Kelas Belajar
Sebagai kelas belajar,
Sebagai kelas belajar,
kelompok
merupakan media interaksi belajar antar pelaku utama. Mereka dapat melakukan
proses interaksi edukatif dalam rangka mengadopsi inovasi. Mereka dapat saling
Asah, Asih dan Asuh dalam menyerap suatu informasi dari fasilitator, mediator,
pemandu, pendamping, penyuluh dan pihak lain. Mereka akan dapat mengambil
kesepakatan tindakan bersama apa yang akan diambil dari hasil belajar tersebut.
Dengan demikian proses kemandirian kelompok akan dapat dicapai. Di dalam
kelompok sebagai kelas belajar para pelaku utama akan dapat melakukan
komunikasi multi dimensional. Mereka dapat mempertukarkan pengalaman masing-masing,
sehingga akan membuat pelaku utama semakin dewasa untuk dapat keluar dari
masalahnya sendiri, tanpa adanya ketergantungan pada petugas (pendamping,
penyuluh dan lain-lain).
2. Kelompok Sebagai Wadah Kerja Sama
Sebagai wadah kerja sama,
Sebagai wadah kerja sama,
kelompok pelaku utama merupakan cerminan dari
keberadaan suatu wadah kerjasama.
Kelembagaan pelaku utama sebagai wahana kerjasama antara anggota kelompok dan antara kelompok dengan pihak lain:
Kelembagaan pelaku utama sebagai wahana kerjasama antara anggota kelompok dan antara kelompok dengan pihak lain:
a) menciptakan
suasana saling kenal, saling percaya mempercayai dan selalu berkeinginan untuk
berkejasama dalam bisnis perikanan.
b) menciptakan
suasana keterbukaan dalam menyatakan pendapat dan pandangan-pandangan di antara
anggota untuk mencapai tujuan bersama dalam kegiatan bisnis perikanan.
c) mengatur dan
melaksanakan pembagian tugas/kerja diantara sesama anggota sesuai dengan
kesepakatan bersama.
d) mengembangkan
kedisiplinan dan rasa/tanggung jawab diantara sesama anggota kelompok dalam
mencapai keberhasilan bisnis perikanan.
e) merencanakan
dan melaksanakan musyawarah dan pertemuan-pertemuan lainnya agar tercapai
kesepakatan yang bermanfaat bagi kelompoknya dalam menunjang bisnis perikanan.
f) mentaati dan
melaksanakan kesepakatan yang dihasilkan bersama dalam kelompok
g) melaksanakan
tukar menukar pikiran.
h) bekerjasama
dengan pihak-pihak penyedia kemudahan sarana produksi perikanan, pengolahan,
dan pemasaran hasil.
i) mengembangkan
kader kepemimpinan di kalangan para anggota kelompok dengan jalan memberikan
kesempatan kepada setiap anggota untuk megembangkan keterampilan dibidang
tertentu sehingga berperan sebagai agen teknologi.
j) mengadakan
akses ke lembaga keuangan untuk keperluan pengembangan usaha para anggota
kelompok
k) melaksanakan
hubungan melembaga dengan kios penyedia sarana produksi perikanan dalam
pelaksanakan RUK, pengolahan, pemasaran hasil dan permodalan.
3. Kelompok Sebagai Unit Produksi
Kelompok pelaku utama sebagai unit produksi,
Kelompok pelaku utama sebagai unit produksi,
erat hubungan
dengan wadah kerja sama misalnya kelompok pembudidaya ikan. Dengan melaksanakan
kegiatan budidaya secara bersama–sama dapat dicapai efisiensi yang lebih tinggi
misalnya, dalam pengadaan sarana produksi, perkreditan, dan pemasaran
hasil.
Oleh karena itu dengan fungsi kelompok sebagai unit produksi akan dapat dicapai skala ekonomis usaha yang dapat memberikan keuntungan yang lebih besar kepada para pelaku utama.
Oleh karena itu dengan fungsi kelompok sebagai unit produksi akan dapat dicapai skala ekonomis usaha yang dapat memberikan keuntungan yang lebih besar kepada para pelaku utama.
4. Kelompok Sebagai Organisasi Kegiatan Bersama
Dengan
berkelompok maka pelaku utama akan belajar mengorganisasi kegiatan
bersama-sama, yaitu membagi pekerjaan dan mengkoordinisasi pekerjaan dengan
mengikuti tata tertib sebagai hasil kesepakatan mereka. Mereka belajar membagi
peranan dan melakukan peranan tersebut. Mereka belajar bertindak atas nama
kelompok yang kompak, yaitu setiap anggota merasa memiliki commitment terhadap
kelompoknya. Mereka merasa "In Group" yaitu mengembangkan "ke-kitaan
bukan ke-kamian". Dengan demikian akan merasa bangga sebagai suatu
kelompok yang terorganisasi secara baik, dibandingkan berbuat sendiri-sendiri.
5. Kelompok Sebagai Kasatuan Swadaya dan Swadana
Kelompok pelaku utama adalah
kumpulan pelaku utama yang mempunyai hubungan atau interaksi yang nyata,
mempunyai daya tahan dan struktur tertentu, berpartisipasi bersama dalam suatu
kegiatan. Hal ini tidak akan dapat terwujud tanpa adanya kesatuan kelompok
tersebut.Pelaku utama diharapkan dapat mandiri dalam arti mampu merumuskan masalah, mengambil keputusan, merencanakan, melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan. Tumbuhnya kemandirian tersebut diharapkan dapat dilakukan melalui kelompok.
Referensi:
Juni Pranoto dan Wahyu Suprapti, 2006. Membangun
Kerjasama Tim (Team Building). Lembaga Administrasi Negara – Republik
Indonesia, Jakarta.
Santosa S., 2004. Dinamika Kelompok Edisi Revisi.
Penerbit: Bumi Aksara, Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar