Dalam dunia perikanan yang dimaksud dengan tali ialah semua jenis, bentuk dan ukuran tali yang digunakan sebagai bahan utama atau penunjang dalam penangkapan ikan.
Pengertian kata tali disini adalah termasuk benang, tambang, dadung dan sebagainya. Beberapa istilah mengenai tali yang berasal dari bahasa asing yang umum digunakan dalam istilah perikanan adalah :
- Netting twine (twine) : Tali / benang untuk pembuatan jarring
- Rope : Tali yang mempunyai ukuran besar
- Thread : Tali benang yang berukuran kecil
Proses Pembuatan Tali
Untuk pembuatan tali dari bahan baku diperlukan beberapa kali pemintalan. Dari sejumlah serat (fibres) dipintal (twisted) menjadi yarn kemudian beberapa yarn dipintal menjadi strand dan selanjutnya sejumlah strand dipintal lagi menjadi thread / twine / rope . Sehingga dengan demikian dari bahan baku fibres menjadi thread / twine / rope diperlukan tiga tahapan pemintalan yaitu ;
- Pemintalan dari fibres menjadi yarn biasanya disebut dengan lower twist.
- Pemintalan dari yarn menjadi strand biasanya disebut middle twist.
- Pemintalan dari strand menjadi thread / twine / rope biasanya disebut dengan upper twist.
Skema Proses Pembuatan Tali |
Konstruksi Tali
Konstruksi tali atau benang kalau dilihat menurut bentuknya, dibedakan menjadi dua bentuk yaitu :
A. Bentuk tali yang dipintal ( twisted )
Bentuk tali yang dipintal ada dua arah pintalan yang dipergunakan dalam proses pembuatannya yaitu pintalan arah kanan (right twist) dan pintalan arah kiri (left twist). Yang dimaksud dengan pintalan arah kanan sebuah tali adalah tali yang proses pembuatannya yang terakhir, mempunyai pintalan dari arah kiri ke kanan dari orang yang memegang tali tersebut, sedangkan pintalan kiri adalah sebaliknya.
Pintalan tali arah kanan diberi symbol huruf Z sedangkan pintalan arah kiri diberi symbol huruf S. Hal ini karena alur-alur dari pintalan tali tersebut seolah-olah membentuk huruf-huruf Z atau S yang disambung-sambung.
Sebagai pedoman untuk menentukan mana yang tali pintalan kanan Z yang mana yang pintalan kiri S, dapat diperhatikan dengan cara melihat alur-alur pitalannya yang disesuaikan dengan arah jari telunjuk sipemegang tali tersebut. Apabila arah alur pintalan tali searah dengan jari telunjuk tangan kanan sipemegang tali berarti tali tersebut pintalan kanan ( Z ) sedangkan bila alur tali tersebut berlawanan dengan jari telunjuk sipemegang tali berarti tali tersebut pintalan kiri ( S ).
B. Bentuk tali yang dianyam ( braided )
- Anyaman silang ( crossing laid ), Umumnya tali yang mempunyai jumlah 8 strand keatas dianyam dimana setiap strandnya tidak searah tetapi saling bersilang satu dengan yang lainnya ( istilah bahasa Jawa seperti rambut dikepang ).
- Anyaman berongga ( Tube shaped ), Anyaman berongga hampir sama dengan anyaman silang hanya bedanya pada bagian tengahnya berlubang seperti selang
C. Konstruksi tali menurut tingkat pintalannya dibedakan menjadi :
- Tali pintalan lunak (Soft) dengan symbol (S )
- Tali pintalan sedang (Middle) dengan symbol ( M )
- Tali pintalan keras (Hard) dengan symbol ( H )
D. Konstruksi tali menurut bahan yang digunakan
1) Bahan tekstil yang berasal dari serat-serat alam yang digunanakan untuk pembuatan tali umumnya berasal dari serat tumbuh-tumbuhan antara lain adalah :
- Serat biji seperti kapas untuk pembuatan benang
- Serat kulit batang seperti rami, hennep, ijuk untuk pembuatan tali
- Serat daun seperti manila, sisal.
- Serat buah seperti sabut kelapa
2) Bahan tekstil yang berasal dari serat-serat sintetis (buatan) adalah serat serat yang diperoleh dari hasil persenyawaan kimia melalui proses penggandaan (polimerisasi) molekul-molekul dari bahan-bahan persediaan alam seperti batu bara, minyak bumi dan sebagainya.
Beberapa jenis serat dan nama dagang yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan tali antara lain adalah :
- Nylon dengan nama kimianya polyamide (PA)
- Polytene dengan nama kimia polyethylene (PE)
- Tetoron dengan nama kimia polyester (PES)
- Meraklon dengan nama kimia polypropilene (PP)
- Kuralon dengan nama kimia polyvinyl alcohol (PVA)
E. Konstruksi tali menurut jumlah strandnya :
- Tali dua strand
- Tga strand
- Tali tiga strand
- Tali empat stand
- Tali kombinasi (combination rope)
Keterangan :
- Penampang tali yang terdiri dari dua srands
- Penampang tali yang terdiri dari tiga strands
- Penampang tali yang terdiri dari empat strands (sebelum terjadi ketegangan)
- Penampang tali yang terdidi dari empat strands ( sesudah terjadi ketegangan )
Syarat-Sarat Pemintalan Tali
Agar tali dapat berbentuk dengan baik dan sesuai yang diharapkan pada dasarnya arah pintalan kanan (Z) maka pada pintalan strand haruslah dengan arah yang berlawanan (S) sedangkan arah pintalan yarn adalah bebas (boleh Z boleh S), Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada table di bawah ini :
Skema Konstruksi Tali
Sumber : Modul Tali Temali BPPP TEGAL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar