Pages - Menu

Rabu, 01 Januari 2020

MENGENAL PANCING ULUR (HAND LINE)

Pancing ulur atau hand line adalah suatu konstruksi pancing yang umum digunakan oleh nelayan, khususnya nelayan yang berskala kecil (small scale fishery). Pada umumnya komponen – komponen pembentuk pancing ulur terdiri atas tali utama (main line) dan tali cabang (branch line) yang terbuat dari bahan PA monofilament, swivel yang terbuat dari besi putih, mata pancing (hook) yang terbuat dari besi, dan pemberat (sinkers) yang terbuat dari timah. Umpan yang digunakan pada pancing ulur adalah Layang (Decapterus sp.), kembung (Rastrelliger sp.) dan cumi – cumi (Loligo sp.) segar.

Pengoperasian pancing ulur adalah dengan mengaitkan umpan pada mata pancing yang telah diberi tali dan menenggelamkannya ke dalam air. Ketika umpan dimakan ikan, maka mata pancing akan tersangkut pada mulut ikan dan pancing ditarik ke perahu. Kapal yang biasa digunakan dalam pengoperasian alat tangkap handline adalah kapal atau perahu kayu tradisional, bisa juga dengan kapal motor tempel.

Pancing ulur terdiri dari 2 jenis, yaitu pancing ulur yang digunakan pada perairan dalam hingga mencapai kedalaman tertentu, dan pancing ulur yang dioperasikan di bagian permukaan air dengan cara menggerak – gerakkan umpan buatan sehingga menarik perhatian ikan yang menjadi target penangkapan untuk memangsa umpan tersebut. Pada umumnya nelayan menggunakan pancing perairan dalam yang menggunakan ikan hidup. Operasi penangkapan menggunakan pancing ulur dimulai dengan menentukan terlebih dahulu lokasi penangkapan ikan (fishing ground).

Pada umumnya di daerah sekitar rumpon karena jenis – jenis ikan baik yang berukuran kecil maupun besar berkumpul di sekitar rumpon. Dengan adanya rumpon ini maka dapat memudahkan nelayan untuk mencari gerombolan ikan, sehingga operasi penangkapan dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan menghemat biaya operasi penangkapan. Setelah menemukan lokasi, mata pancing yang telah dipasang umpan dilepas dan diturunkan ke dalam perairan, tali diulur sampai pada kedalaman tertentu. Mata pancing dibiarkan bergerak mengikuti gerakan umpan hidup. Apabila ikan target memakan umpan, tali ditarik dengan teknik penarikan sedemikian rupa. Ikan hasil tangkapan dimasukkan ke dalam palka. Hasil tangkapan pancing ulur terdiri dari ikan pelagis dan ikan demersal. Umumnya ikan pelagis kecil seperti ikan layur (Trichiurus sp), dan ikan tongkol. Selain itu ikan Tuna mata besar (Thunnus obesus), madidihang (Thunnus albacores), cakalang (Katsuwonus pelamis) dan layaran (Istiophorus platypterus).

Sumber Bacaan :

Rabu, 01 Januari 2020

MENGENAL PANCING ULUR (HAND LINE)

Pancing ulur atau hand line adalah suatu konstruksi pancing yang umum digunakan oleh nelayan, khususnya nelayan yang berskala kecil (small scale fishery). Pada umumnya komponen – komponen pembentuk pancing ulur terdiri atas tali utama (main line) dan tali cabang (branch line) yang terbuat dari bahan PA monofilament, swivel yang terbuat dari besi putih, mata pancing (hook) yang terbuat dari besi, dan pemberat (sinkers) yang terbuat dari timah. Umpan yang digunakan pada pancing ulur adalah Layang (Decapterus sp.), kembung (Rastrelliger sp.) dan cumi – cumi (Loligo sp.) segar.

Pengoperasian pancing ulur adalah dengan mengaitkan umpan pada mata pancing yang telah diberi tali dan menenggelamkannya ke dalam air. Ketika umpan dimakan ikan, maka mata pancing akan tersangkut pada mulut ikan dan pancing ditarik ke perahu. Kapal yang biasa digunakan dalam pengoperasian alat tangkap handline adalah kapal atau perahu kayu tradisional, bisa juga dengan kapal motor tempel.

Pancing ulur terdiri dari 2 jenis, yaitu pancing ulur yang digunakan pada perairan dalam hingga mencapai kedalaman tertentu, dan pancing ulur yang dioperasikan di bagian permukaan air dengan cara menggerak – gerakkan umpan buatan sehingga menarik perhatian ikan yang menjadi target penangkapan untuk memangsa umpan tersebut. Pada umumnya nelayan menggunakan pancing perairan dalam yang menggunakan ikan hidup. Operasi penangkapan menggunakan pancing ulur dimulai dengan menentukan terlebih dahulu lokasi penangkapan ikan (fishing ground).

Pada umumnya di daerah sekitar rumpon karena jenis – jenis ikan baik yang berukuran kecil maupun besar berkumpul di sekitar rumpon. Dengan adanya rumpon ini maka dapat memudahkan nelayan untuk mencari gerombolan ikan, sehingga operasi penangkapan dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan menghemat biaya operasi penangkapan. Setelah menemukan lokasi, mata pancing yang telah dipasang umpan dilepas dan diturunkan ke dalam perairan, tali diulur sampai pada kedalaman tertentu. Mata pancing dibiarkan bergerak mengikuti gerakan umpan hidup. Apabila ikan target memakan umpan, tali ditarik dengan teknik penarikan sedemikian rupa. Ikan hasil tangkapan dimasukkan ke dalam palka. Hasil tangkapan pancing ulur terdiri dari ikan pelagis dan ikan demersal. Umumnya ikan pelagis kecil seperti ikan layur (Trichiurus sp), dan ikan tongkol. Selain itu ikan Tuna mata besar (Thunnus obesus), madidihang (Thunnus albacores), cakalang (Katsuwonus pelamis) dan layaran (Istiophorus platypterus).

Sumber Bacaan :