Pages - Menu

Minggu, 29 Desember 2019

PENCEGAHAN KEPUNAHAN IKAN BELIDA

POPULASI IKAN BELIDA DI ALAM
Dari data produksi secara umum yang diambil dari Statistik Perikanan Indonesia selama 10 tahun, secara umum terlihat bahwa produksi ikan belida dicapai pada tahun 1991. setelah itu produksinya cenderung menurun dari tahun ke tahun. Penurunan produksi ikan belida tersebut menunjukkan bahwa populasi ikan tersebut sudah terancam kelestariannya. Di Sumatera ikan belida sudah mulai sulit didapat sejak 1995 dan banyak tertangkap di Sumatera Selatan. Sedangkan menurut survei plasma nutfah ikan di DAS Batanghari mengemukakan bahwa ikan belida sudah termasuk jenis ikan yang terancam kelestariannya.

FAKTOR - FAKTOR PENDORONG ANCAMAN KELESTARIAN IKAN BELIDA
1.   Peningkatan Intensitas Penangkapan
2.   Penangkapan Induk Ikan Belida
3.   Pengoperasian Alat Tangkap Terlarang dan Tidak Ramah Lingkungan
4.   Peningkatan Tekanan Ekologis oleh Limbah
5.   Pembukaan Lahan dan Pembangunan Infrastruktur
6.   Proses Penuaan Alami

TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUNAHAN IKAN BELIDA
          Di Sumatera Selatan dan Jambi fakta menunjukkan bahwa secara umum ikan belida sudah terancam kepunahan populasinya. Untuk mencegah kepunahan jenis ikan tersebut, maka perlu membuat suatu keseimbangan antara kematian akibat penangkapan dan proses alami dengan rekrutmen sediaan ikan tersebut. Diantara cara mencegah kepunahan ikan belida tersebut adalah :
-      Mendirikan suaka perikanan
-      Domestikasi
-      Penebaran kembali,  dan
-      Pengembangan budidaya menjadi alternatif pencegahan kepunahan yang strategis
          Suaka perikanan, khususnya daerah pemijahan menjadi penting dalam tindakan mencegah kepunahan ikan belida. Suaka perikanan tersebut akan menajdi peluang kepada ikan belida untuk melakukan proses reproduksinya secara normal.
          Domestikasi adalah upaya manusia untuk menjinakkan ikan liar agar dapat tumbuh dan berkembang dalam kondisi terkontrol sesuai dengan keinginan mereka. Proses domestikasi dapat dimulai pemeliharaan ikan belida ukuran kecil   (benih)  atau   besar  yang  ditangkap  dari  alam  dalam
wadah budidaya. Ikan tersebut diberi pakan secara teratur sehingga matang kelamin dan dipijahkan secara terkontrol.
          Keberhasilan domestikasi ikan belida akan mendorong pengembangan budidaya yang dapat mengurangi tekanan penangkapan. Selain itu benih hasil pemijahan dapat ditebar kembali ke perairan umum. 

Upaya Untuk Melestarikan Sumber Daya Alam Laut

Persoalan pencemaran lingkungan bukan hanya merupakan bagian pandangan hidup, tapi juga prilaku buruk manusia yang destruktif yang telah menjadi bagian dari peradaban kita di masa sekarang ini.
Upaya melestarikan lingkungan laut Indonesia, adalah tugas manusia untuk kembali sadar dan peduli terhadap ekosistem laut Indonesia. Untuk itu, upaya yang dapat dilakukan dalam pelestarian dan perlindungan lingkungan alam laut diantaranya :
a.            Cagar alam laut
Upaya yang dapat dilakukan yaitu membuat peraturan bersama antara pemerintah dengan masyarakat nelayan dan pesisir menyangkut cagar alam laut guna melindungi laut dan segala isinya, agar mereka berevolusi secara alamiah.
b.            Zona Ekonomi Eksklusif
Sumber daya alam di laut kini semakin menjadi rebutan antar bangsa dan negara, apa lagi di wilayah yang tidak jelas aturan hukumnya. Karena itu barangkali perlu dipertegas atau diproklamasikan secara mondial zona ekonomi eksklusif, agar daerah-daerah perbatasan dengan negara tetangga semakin jelas status yuridisnya dan dengan demikian terhindar dari masalah yang bisa muncul dari relasi dengan negara tertangga.
c.            Pengembalian material dari pantai
Seperti aturan pengambilan pasir, kerikil, karang, kima, hutan bakau. Bukan hanya soal larangan tapi pemanfaatannya dan pelestariannya yang membutuhkan aturan dan kerjasama serta kesadaran partisipatif masyarakat, agar tidak terjadi pengrusakan, abrasii dll. Suatu aturan hukum yang bisa memberdayakan masyarakat yang membutuhkan material tersebut untuk pemenuhan kebutuhan kesejahteraan mereka sekaligus ada upaya pelestarian, pemeliharaan dan perlindungan. Hal ini dibutuhkan agar tidak terjadi pengurasan sumber-sumber alam laut, yang terdapat di laut maupun di dasar laut serta di pantai laut.
d.            Kurangi Eksploitasi Daerah Pesisir Pantai
Untuk melindungi lingkungan alam laut dibutuhkan upaya-upaya untuk mengatasi sedimentasi, sampah, tumpahan minyak, mengatasi erosi, serta eksplorasi dan eksploitasi daerah pesisir pantasi . Untuk itu perlu diimbau agar masyarakat semakin giatkan reboisasi atau reforestrasi di darat. Mencegah pengolahan lahan tidur secara serampang-an karena revitalisasi pertanian, yang makin menyebabkan erosi upaya menciptakan reboisasi, reforestrasi atau penghijauan, semuanya dimaksud untuk menciptakan ketahanan air, ketahanan pangan, sehingga tercipta daerah tahan longsor dan banjir.
e.            Adanya Aquarium Samudra
Manusia harus mulai sadar akan pentingnya membangun kembali ekosistem laut dengan cara penanaman terumbu karang, ataupun melalui penenggelaman rumah ikan. Hal ini bertujuan agar keindahan bawah laut bisa kembali. Selain itu pembatasan area penangkapan melalui penetapan wilayah MPA (Marine Protec Area). Hal ini bertujuan untuk memunculkan kembali suatu akuarium samudra.
Bila dikaji lebih jauh, bahwa persoalan lingkungan hidup, bukan hanya sekadar soal pencemaran, sampah dan upaya penanggulangannya secara teknis praktis. Tapi persoalan lingkungan adalah persoalan yang terkait erat dengan pandangan hidup, sikap dan prilaku manusia dalam hubungannya dengan alam. Kita berpendapat bahwa akar persoalan pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup alam laut, terdapat pada pandangan kita terhadap alam.
Bila pandangan kita benar dan baik, maka sikap, prilaku dan tindakan kita terhadap alam juga benar dan baik. Barangkali kita perlu meluruskan pandangan kita. Kita mestinya memandang lingkungan alam atau bumi ini adalah sahabat kita.

Sumber Literatur :
https://www.dosenpendidikan.co.id/sumber-daya-laut/

MANFAAT PENGELOLAAN LAUT SECARA OPTIMAL

Wilayah pesisir dan laut sebagai ekosistem yang dinamis memiliki karakteristik yang sangat unik. Namun berbagai sumberdaya hayati serta lingkungan di wilayah pesisir relatif lebih rentan terhadap kerusakan, dibandingkan dengan wilayah-wilayah atau ekosistem-ekosistem lainnya. Dari seluruh tipe ekosistem yang ada, biasanya ekosistem pesisir merupakan wilayah yang mendapatkan tekanan lingkungan yang paling berat. Kerusakan tersebut disebabkan oleh ulah manusia yang mngekploitasi laut secara berlebihan. Hal ini mengisyaratkan pentingnya pengelolaan wilayah Pesisir dan laut untuk dikelola secara Optimal, terpadu dan bijaksana. Pengelolaan yang dilakukan secara optimal, terpadu dan bijaksana dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya :

1.      Manfaat dari segi pangan
Laut yang dikelola secara optimal dapat memberikan ikan dalam berbagai jenis dan ukuran yang dapat ditangkap oleh manusia sesuai dengan alat yang dipergunakannya. Selain ikan, laut juga menyediakan udang, kepiting, kerang-kerangan, dan berbagai spesies yang bisa dikonsumsi. Laut juga menyediakan bahan pangan dari tumbuhan laut yakni rumput laut, alga dan anggur laut. Bahan pangan tersebut ada yang bisa langsung dikonsumsi oleh manusia, ada pula yang dikonsumsi dalam berbagai bentuk olahan.

2.      Manfaat dari segi non pangan
Terdapat berbagai produk-produk laut bernilai ekonomis penting selain pangan, yang juga sering dimanfaatkan oleh manusia. Mutiara yang bernilai jutaan bahkan puluhan juta rupiah berasal dari kerang mutiara yang banyak terdapat di laut. Selain mutiaranya, kerang mutiara juga memiliki kulit yang bisa diolah menjadi hiasan dinding yang juga bernilai jual tinggi. Terdapat pula batu karang yang dahulu banyak dimanfaatkan untuk bahan bangunan dan kapurnya untuk cat bangunan. Pasir laut sampai saat ini banyak dimanfaatkan untuk bahan bangunan rumah penduduk karena dianggap mudah diperoleh dan ekonomis.

3.      Manfaat jasa lingkungan
Air laut merupakan media yang menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya sehingga dimanfaatkan untuk alur pelayaran. Angin laut dimanfaatkan untuk menggerakkan layar perahu nelayan, dan menggerakkan turbin untuk pembangkit tenaga listrik. Gelombang laut dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir yang juga bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Keindahan alam laut yang meliputi pesisir pantai maupun panorama bawah lautnya menawarkan potensi wisata yang bernilai tinggi dan diminati masyarakat lokal sampai internasional. Keindahan alam pantai, bawah laut, dan terumbu karang, memberikan pengalaman tak terlupakan untuk para wisatawan. Gelombang laut juga menawarkan pengalaman berselancar yang menyenangkan bagi para pencinta olahraga air laut.

Sumber Literatur :
https://www.dosenpendidikan.co.id/sumber-daya-laut/

ANCAMAN SUMBERDAYA LAUT AKIBAT ULAH MANUSIA

Ekosistem laut yang terdiri dari ekosistem mangrove, padang lamun, dan terumbu karang akhir-akhir ini mengalami ancaman kerusakan yang sebagian besar akibat ulah manusia.  Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pesatnya kegiatan pembangunan di pesisir bagi berbagai kebutuhan seperti pemukiman, perikanan, dan pelabuhan, menyebabkan besarnya tekanan ekologis terhadap ekosistem dan sumber daya pesisir semakin meningkat pula.
Terdapat 3 ancaman utama terhadap sumber daya laut, yaitu:
1.            Sedimentasi dan pencemaran

Sedimentasi adalah proses penumpukan zat hara atau proses pelumpuran. Pencemaran adalah kondisi dimana suatu perairan atau tempat mendapatkan masukan zat yang berbahaya atau tidak dapat ditolerir oleh lingkungan tersebut dalam jumlah yang berlebih.
Sedimentasi dan pencemaran bisa terjadi  karena meningkatnya jumlah penduduk dan adanya kebutuhan akan lahan menyebabkan manusia mulai membuka lahan bahkan di daerah hulu dan hilir sungai.  Penebangan pohon-pohon di sepanjang aliran sungai membuat lumpur dan kotoran tidak dapat tersaring baik.  Pembukaan lahan untuk pertanian menyebabkan banyaknya zat hara atau limbah pertanian yang terbawa aliran sungai.  Selain lumpur dan zat hara berlebih yang mengandung nitrogen dan fosfor (eutrofikasi), banyak juga sampah organik dan anorganik dari kegiatan rumah tangga yang dibuang ke laut dan jumlah sulit dikontrol.
Sumber pencemaran lainnya adalah kegiatan pertambangan. Pertambangan emas yang menggunakan air raksa dalam proses pengikatan bijih emas dapat menyebabkan pencemaran air raksa di perairan.  Air raksa merupakan sumber pencemaran yang berbahaya, karena kandungannya terakumulasi dalam tubuh hewan yang mengkonsumsi atau memanfaatkan perairan yang tercemar air raksa.  Limbah hasil tambang berupa lumpur, tanah, batuan yang mengandung sianida juga mengandung timah, nikel, kadmium, dan khrom.  Jika limbah-limbah ini dibuang ke laut dalam jumlah besar, akanlah sangat berbahaya bagi ekosistem pesisir dan lautan.

2.            Degradasi Habitat
Degradasi adalah proses penurunan kualitas.  Jadi degradasi habitat adalah proses penurunan kualitas habitat/tempat tinggal mahluk hidup tertentu.  Erosi pantai merupakan kondisi dimana suatu habitat telah terdegradasi.  Erosi pantai dapat dilihat dari penurunan garis pantai.  Erosi pantai terjadi karena proses alami dan tidak alami.  Proses alami terjadi karena adanya arus, angin, hujan, gelombang.
Proses tidak alami terjadi karena kegiatan manusia untuk membuka lahan hutan mangrove, dan penambangan terumbu karang untuk kepentingan kontruksi jalan dan bangunan.  Kegiatan tersebut bisa menyebabkan degradasi habitat karena fungsi hutan mangrove dan terumbu karang sebagai pelindung pantai dari hantaman gelombang dan badai telah rusak.
Degradasi terumbu karang terjadi karena kebutuhan manusia untuk mengeksploitasi sumber pangan yaitu ikan-ikan karang, sumber bahan bangunan, produk perdagangan yaitu ikan-ikan hias, anemon, dan soft coral, dan sebagai obyek wisata.  Sumber protein hewani dapat diperoleh dari ikan.  Kebutuhan ini mendorong manusia untuk mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat, yaitu dengan menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan (bom, potas, sianida).  Masuknya zat kimia yang mengendap di permukaan terumbu karang bisa mengakibatkan pemutihan terumbu karang (Coral Bleaching).

3.       Degradasi sumberdaya dan keanekaragaman hayati
Degradasi sumberdaya alam seperti penebangan hutan mangrove, rusaknya terumbu karang, mengakibatkan hewan-hewan yang hidup di daerah tersebut berkurang jenisnya dan lama kelamaan punah.  Hilangnya jenis-jenis hewan atau tumbuhan dalam rantai makanan bisa menyebabkan adanya gangguan pada ekosistem.
Kegiatan reklamasi pantai yang sering dilakukan di wilayah pesisir diperkirakan dapat merubah struktur ekologi komunitas biota laut bahkan dapat menurunkan keanekaragaman hayati perairan.

Literatur :
https://www.rappler.com/indonesia/105872-festival-laut-ancaman-terbesar-terumbu

Jumat, 27 Desember 2019

CARA MEMPERBAIKI JARING IKAN

Pengetahuan pokok dalam mempebaiki jarring adalah sama saja dengan pengetahuan membuat, memotong dan menyambung jarring, karena pengetahuan menyambung jarring ini kadang-kadang merupakan kombinasi atau campuran dari pengetahuan-pengetahuan yang telah disebutkan di atas.
Ilustrasi perbaikan jaring
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki jarring yaitu;
  1. Keterampilan membuat dan memotong jarring termasuk menyambung jarring haruslah telah dikuasai benar-benar.
  2. Ketelitian dalam menentukan bentuk-bentuk kerusakan pada lembaran jarring serta keterampilan dalam membentuk kembali sebuah kerusakan pada jarring agar mudah diperbaiki.

Tanpa memiliki kedua modal dasar tersebut di atas tidaklah mungkin kita dapat memperbaiki kerusakan-kerusakan pada jarring secara baik.

Memperbaiki kerusakan jaring dapat dilakukan berdasarkan besar kecilnya sobeknya jaring. Perbaikan ini dapat dibagi 2 :

A. Memperbaiki kerusakan jaring dengan DIJURAI
Apabila kerusakannya kecil atau hanya beberapa mata saja. Untuk memperbaikinya dengan cara :
  1. Simpul – simpul jaring yang rusak dibentuk menjadi simpul berkaki tiga pada bagian paling atas / depan atau samping kiri sebagai awal perbaikan. Demikian pula pada bagian paling bawah / belakang atau samping kanan simpulnya dibentuk kaki tiga sebagai akhir perbaikan.
    Cara memperbaiki jaring dengan dijurai
  2. Kemudian simpul – simpul jaing lainnya yang rusak dibentuk simpul berkaki dua baik simpul mesh mauun pointnya.
    Cara memperbaiki jaring dengan dijurai
  3. Bekas potongan simpul mesh dibersihkan kecuai simpul point cukup dipotong pendek.
  4. Kemudian dilakukan perbaikan sebagaimana kita menjurai.
    Contoh jaring yang selesai diperbaiki dengan dijurai
B. Memperbaiki kerusakan jaring dengan MENAMBAL 
Apabila kerusakannya cukup lebar   dan untuk perbaikannya dengan cara dijurai   memerlukan waktu lama. 
Untuk menambal jaring caranya :
  1. Bagian jaring yang rusak dibentuk persegi panjang sesuai kerusakannya
  2. Semua simpul bagian jaring yang rusak / robek dibentuk simpul berkaki dua 
  3. Bekas potongan simpul mesh dibersihkan dan simpul poinnya dipotong pendek
  4. Jaring penambalnya juga dibentuk persegi panjang dengan jumlah mesh (mendatar) maupn ponnya (tegak) masing – masing dikurangi satu mata. Misalnya bagian jaring yang akan ditambal julah mendatar 20 mata dan tegaknya 10 mata, maka jaring penambalnya jumlah mendatar (mesh) 19 mata dan jumlah tegak (point) 9 mata.
  5. Bekas potongan simpul mesh dibersihkan dan simpul poinnya dipotong pendek.
  6. Perbaikannya diawali pada simpul mesh bagian salah satu sudut jaring yang akan ditambal dan selanjutnya disambung sebagaimana menyambung mesh dengan mesh maupun point dengan point dan berakhir pada simpul berkaki tiga sebagai mana tempat awal perbaikan.

Cara perbaikan jaring dengan menambal

Cara perbaikan jaring dengan menambal
Sumber : Modul Perawatan dan Perbaikan Jaring Ikan. BPPP Tegal

MENGENAL MACAM-MACAM MESIN DI BIDANG PENANGKAPAN

Dalam pengertian yang sederhana, permesinan perikanan dapat diartikan sebagai alat/mesin yang digunakan untuk mendukung usaha penangkapan ikan/udang maupun usaha budidaya ikan/udang di kolam/tambak serta usaha pengolahan hasil perikanan.

Untuk itu permesinan perikanan dapat dikelompokan dalam :
1. Mesin Penggerak Mula (Prime Mover). Yang termasuk mesin penggerak mula adalah :
  • Motor bakar, dimana energi hasil pembakaran BBM didalam silinder motor itu sendiri diubah menjadi tenaga mekanik berujud putaran oleh poros engkol.
    Motor bakar
  • Motor listrik, dimana energi listrik diubah menjadi tenaga mekanik (berujud putaran).
    Motor Listrik
  • Turbin uap, dimana uap dari air yang dipanaskan oleh api menggunakan bahan bakar padat (kayu atau batubara) digunakan untuk menggerakkan sudu-sudu turbin, sehingga menghasilkan tenaga mekanik berujud putaran pada poros turbin.
    Turbin Uap
  • Turbin gas, dimana gas dari hasil pembakaran BBM digunakan untuk menggerakkan sudu-sudu turbin, sehingga menghasilkan tenaga mekanik berujud putaran pada poros turbin gas.
    Turbin Gas
  • Mesin uap bertorak, dimana uap dari air yang dipanaskan oleh api menggunakan bahan bakar padat (kayu atau batubara) digunakan untuk menggerakkan torak dalam silinder mesin uap, gerak maju mundur dari torak ini kemudian diubah menjadi gerak putar oleh poros mesin uap.
    Penampang mesin uap torak
Dari beberapa jenis mesin penggerak mula ini, yang paling banyak digunakan dalam dunia perikanan adalah motor bakar dan motor listrik, mengingat :
  • Kebutuhan tenaga yang diperlukan masih relatif sangat kecil.
  • Bentuk motor bakar maupun motor listrik yang kompak, dan bobotnya yang relatif ringan.
  • Mudah untuk mengoperasikan.
  • Biaya perawatan maupun pengoperasiannya murah.
2. Kelistrikan Perikanan, yang terdiri dari :
    a. Listrik Arus Kuat atau AC = Alternating Curent, perlengkapannya meliputi :
  • Mesin pembangkit tenaga listrik, yang umumnya disebut generator set atau genset, yang terdiri generator atau alternator dan mesin penggeraknya motor bakar.
  • Instalasi listrik untuk penerangan.
  • Instalasi listrik tenaga, instalasi listrik yang berkaitan dengan motor listrik.
    b. Listrik Arus Lemah atau DC = Direct Curent, dikapal penangkap ikan digunakan sebagai catu daya (power supply) :
  • Peralatan komunikasi.
  • Peralatan kontrol, umumnya engine control.
  • Peralatan navigasi (misalnya radar).
  • Peralatan bantu penangkapan (fish finder, sonar)
3. Mesin Pendingin
Digunakan untuk mempertahankan mutu hasil perikanan, mesin pendingin yang umum digunakan adalah :
  • Cold Storage adalah suatu fasilitas yang sering digunakan dalam penyimpanan bahan-bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan dan industry. Dengan mendinginkan suhu suatu bahan atau produk, maka aktifitas enzim atau mikroba yang berada didalamnya akan berkurang. Sehingga kerusakan atau penurunan mutu dapat dihambat. 
    Cold storage
  • Cool Room adalah gudang berpendingin ( Tidak untuk menurunkan suhu produk )
    Cool room

4. Pesawat Bantu, yang terdiri dari :
  • Pompa-pompa cairan, berguna untuk memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lain, diantaranya adalah : air, bahan bakar minyak, dan minyak pelumas.
    Pompa air
  • Mesin jangkar, yang berguna menurunkan dan mengangkat jangkar.
    Mesin Jangkar
  • Mesin kemudi, yang berfungsi untuk mengemudikan kapal pada waktu berlayar.
  • Power block adalah peralatan untuk menarik jaring purse seine.
    Power block pada kapal purse seine
  • Line houler adalah peralatan untuk menarik tali utama dalam kegiatan penangkapan ikan dengan long line.
    Line houler
  • Winch trawl adalah untuk menarik jaring pukat harimau.
    Winch trawl

Minggu, 29 Desember 2019

PENCEGAHAN KEPUNAHAN IKAN BELIDA

POPULASI IKAN BELIDA DI ALAM
Dari data produksi secara umum yang diambil dari Statistik Perikanan Indonesia selama 10 tahun, secara umum terlihat bahwa produksi ikan belida dicapai pada tahun 1991. setelah itu produksinya cenderung menurun dari tahun ke tahun. Penurunan produksi ikan belida tersebut menunjukkan bahwa populasi ikan tersebut sudah terancam kelestariannya. Di Sumatera ikan belida sudah mulai sulit didapat sejak 1995 dan banyak tertangkap di Sumatera Selatan. Sedangkan menurut survei plasma nutfah ikan di DAS Batanghari mengemukakan bahwa ikan belida sudah termasuk jenis ikan yang terancam kelestariannya.

FAKTOR - FAKTOR PENDORONG ANCAMAN KELESTARIAN IKAN BELIDA
1.   Peningkatan Intensitas Penangkapan
2.   Penangkapan Induk Ikan Belida
3.   Pengoperasian Alat Tangkap Terlarang dan Tidak Ramah Lingkungan
4.   Peningkatan Tekanan Ekologis oleh Limbah
5.   Pembukaan Lahan dan Pembangunan Infrastruktur
6.   Proses Penuaan Alami

TINDAKAN PENCEGAHAN KEPUNAHAN IKAN BELIDA
          Di Sumatera Selatan dan Jambi fakta menunjukkan bahwa secara umum ikan belida sudah terancam kepunahan populasinya. Untuk mencegah kepunahan jenis ikan tersebut, maka perlu membuat suatu keseimbangan antara kematian akibat penangkapan dan proses alami dengan rekrutmen sediaan ikan tersebut. Diantara cara mencegah kepunahan ikan belida tersebut adalah :
-      Mendirikan suaka perikanan
-      Domestikasi
-      Penebaran kembali,  dan
-      Pengembangan budidaya menjadi alternatif pencegahan kepunahan yang strategis
          Suaka perikanan, khususnya daerah pemijahan menjadi penting dalam tindakan mencegah kepunahan ikan belida. Suaka perikanan tersebut akan menajdi peluang kepada ikan belida untuk melakukan proses reproduksinya secara normal.
          Domestikasi adalah upaya manusia untuk menjinakkan ikan liar agar dapat tumbuh dan berkembang dalam kondisi terkontrol sesuai dengan keinginan mereka. Proses domestikasi dapat dimulai pemeliharaan ikan belida ukuran kecil   (benih)  atau   besar  yang  ditangkap  dari  alam  dalam
wadah budidaya. Ikan tersebut diberi pakan secara teratur sehingga matang kelamin dan dipijahkan secara terkontrol.
          Keberhasilan domestikasi ikan belida akan mendorong pengembangan budidaya yang dapat mengurangi tekanan penangkapan. Selain itu benih hasil pemijahan dapat ditebar kembali ke perairan umum. 

Upaya Untuk Melestarikan Sumber Daya Alam Laut

Persoalan pencemaran lingkungan bukan hanya merupakan bagian pandangan hidup, tapi juga prilaku buruk manusia yang destruktif yang telah menjadi bagian dari peradaban kita di masa sekarang ini.
Upaya melestarikan lingkungan laut Indonesia, adalah tugas manusia untuk kembali sadar dan peduli terhadap ekosistem laut Indonesia. Untuk itu, upaya yang dapat dilakukan dalam pelestarian dan perlindungan lingkungan alam laut diantaranya :
a.            Cagar alam laut
Upaya yang dapat dilakukan yaitu membuat peraturan bersama antara pemerintah dengan masyarakat nelayan dan pesisir menyangkut cagar alam laut guna melindungi laut dan segala isinya, agar mereka berevolusi secara alamiah.
b.            Zona Ekonomi Eksklusif
Sumber daya alam di laut kini semakin menjadi rebutan antar bangsa dan negara, apa lagi di wilayah yang tidak jelas aturan hukumnya. Karena itu barangkali perlu dipertegas atau diproklamasikan secara mondial zona ekonomi eksklusif, agar daerah-daerah perbatasan dengan negara tetangga semakin jelas status yuridisnya dan dengan demikian terhindar dari masalah yang bisa muncul dari relasi dengan negara tertangga.
c.            Pengembalian material dari pantai
Seperti aturan pengambilan pasir, kerikil, karang, kima, hutan bakau. Bukan hanya soal larangan tapi pemanfaatannya dan pelestariannya yang membutuhkan aturan dan kerjasama serta kesadaran partisipatif masyarakat, agar tidak terjadi pengrusakan, abrasii dll. Suatu aturan hukum yang bisa memberdayakan masyarakat yang membutuhkan material tersebut untuk pemenuhan kebutuhan kesejahteraan mereka sekaligus ada upaya pelestarian, pemeliharaan dan perlindungan. Hal ini dibutuhkan agar tidak terjadi pengurasan sumber-sumber alam laut, yang terdapat di laut maupun di dasar laut serta di pantai laut.
d.            Kurangi Eksploitasi Daerah Pesisir Pantai
Untuk melindungi lingkungan alam laut dibutuhkan upaya-upaya untuk mengatasi sedimentasi, sampah, tumpahan minyak, mengatasi erosi, serta eksplorasi dan eksploitasi daerah pesisir pantasi . Untuk itu perlu diimbau agar masyarakat semakin giatkan reboisasi atau reforestrasi di darat. Mencegah pengolahan lahan tidur secara serampang-an karena revitalisasi pertanian, yang makin menyebabkan erosi upaya menciptakan reboisasi, reforestrasi atau penghijauan, semuanya dimaksud untuk menciptakan ketahanan air, ketahanan pangan, sehingga tercipta daerah tahan longsor dan banjir.
e.            Adanya Aquarium Samudra
Manusia harus mulai sadar akan pentingnya membangun kembali ekosistem laut dengan cara penanaman terumbu karang, ataupun melalui penenggelaman rumah ikan. Hal ini bertujuan agar keindahan bawah laut bisa kembali. Selain itu pembatasan area penangkapan melalui penetapan wilayah MPA (Marine Protec Area). Hal ini bertujuan untuk memunculkan kembali suatu akuarium samudra.
Bila dikaji lebih jauh, bahwa persoalan lingkungan hidup, bukan hanya sekadar soal pencemaran, sampah dan upaya penanggulangannya secara teknis praktis. Tapi persoalan lingkungan adalah persoalan yang terkait erat dengan pandangan hidup, sikap dan prilaku manusia dalam hubungannya dengan alam. Kita berpendapat bahwa akar persoalan pencemaran dan pengrusakan lingkungan hidup alam laut, terdapat pada pandangan kita terhadap alam.
Bila pandangan kita benar dan baik, maka sikap, prilaku dan tindakan kita terhadap alam juga benar dan baik. Barangkali kita perlu meluruskan pandangan kita. Kita mestinya memandang lingkungan alam atau bumi ini adalah sahabat kita.

Sumber Literatur :
https://www.dosenpendidikan.co.id/sumber-daya-laut/

MANFAAT PENGELOLAAN LAUT SECARA OPTIMAL

Wilayah pesisir dan laut sebagai ekosistem yang dinamis memiliki karakteristik yang sangat unik. Namun berbagai sumberdaya hayati serta lingkungan di wilayah pesisir relatif lebih rentan terhadap kerusakan, dibandingkan dengan wilayah-wilayah atau ekosistem-ekosistem lainnya. Dari seluruh tipe ekosistem yang ada, biasanya ekosistem pesisir merupakan wilayah yang mendapatkan tekanan lingkungan yang paling berat. Kerusakan tersebut disebabkan oleh ulah manusia yang mngekploitasi laut secara berlebihan. Hal ini mengisyaratkan pentingnya pengelolaan wilayah Pesisir dan laut untuk dikelola secara Optimal, terpadu dan bijaksana. Pengelolaan yang dilakukan secara optimal, terpadu dan bijaksana dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia diantaranya :

1.      Manfaat dari segi pangan
Laut yang dikelola secara optimal dapat memberikan ikan dalam berbagai jenis dan ukuran yang dapat ditangkap oleh manusia sesuai dengan alat yang dipergunakannya. Selain ikan, laut juga menyediakan udang, kepiting, kerang-kerangan, dan berbagai spesies yang bisa dikonsumsi. Laut juga menyediakan bahan pangan dari tumbuhan laut yakni rumput laut, alga dan anggur laut. Bahan pangan tersebut ada yang bisa langsung dikonsumsi oleh manusia, ada pula yang dikonsumsi dalam berbagai bentuk olahan.

2.      Manfaat dari segi non pangan
Terdapat berbagai produk-produk laut bernilai ekonomis penting selain pangan, yang juga sering dimanfaatkan oleh manusia. Mutiara yang bernilai jutaan bahkan puluhan juta rupiah berasal dari kerang mutiara yang banyak terdapat di laut. Selain mutiaranya, kerang mutiara juga memiliki kulit yang bisa diolah menjadi hiasan dinding yang juga bernilai jual tinggi. Terdapat pula batu karang yang dahulu banyak dimanfaatkan untuk bahan bangunan dan kapurnya untuk cat bangunan. Pasir laut sampai saat ini banyak dimanfaatkan untuk bahan bangunan rumah penduduk karena dianggap mudah diperoleh dan ekonomis.

3.      Manfaat jasa lingkungan
Air laut merupakan media yang menghubungkan satu wilayah dengan wilayah lainnya sehingga dimanfaatkan untuk alur pelayaran. Angin laut dimanfaatkan untuk menggerakkan layar perahu nelayan, dan menggerakkan turbin untuk pembangkit tenaga listrik. Gelombang laut dimanfaatkan untuk menggerakkan kincir yang juga bisa dimanfaatkan untuk pembangkit listrik. Keindahan alam laut yang meliputi pesisir pantai maupun panorama bawah lautnya menawarkan potensi wisata yang bernilai tinggi dan diminati masyarakat lokal sampai internasional. Keindahan alam pantai, bawah laut, dan terumbu karang, memberikan pengalaman tak terlupakan untuk para wisatawan. Gelombang laut juga menawarkan pengalaman berselancar yang menyenangkan bagi para pencinta olahraga air laut.

Sumber Literatur :
https://www.dosenpendidikan.co.id/sumber-daya-laut/

ANCAMAN SUMBERDAYA LAUT AKIBAT ULAH MANUSIA

Ekosistem laut yang terdiri dari ekosistem mangrove, padang lamun, dan terumbu karang akhir-akhir ini mengalami ancaman kerusakan yang sebagian besar akibat ulah manusia.  Pertumbuhan penduduk yang tinggi dan pesatnya kegiatan pembangunan di pesisir bagi berbagai kebutuhan seperti pemukiman, perikanan, dan pelabuhan, menyebabkan besarnya tekanan ekologis terhadap ekosistem dan sumber daya pesisir semakin meningkat pula.
Terdapat 3 ancaman utama terhadap sumber daya laut, yaitu:
1.            Sedimentasi dan pencemaran

Sedimentasi adalah proses penumpukan zat hara atau proses pelumpuran. Pencemaran adalah kondisi dimana suatu perairan atau tempat mendapatkan masukan zat yang berbahaya atau tidak dapat ditolerir oleh lingkungan tersebut dalam jumlah yang berlebih.
Sedimentasi dan pencemaran bisa terjadi  karena meningkatnya jumlah penduduk dan adanya kebutuhan akan lahan menyebabkan manusia mulai membuka lahan bahkan di daerah hulu dan hilir sungai.  Penebangan pohon-pohon di sepanjang aliran sungai membuat lumpur dan kotoran tidak dapat tersaring baik.  Pembukaan lahan untuk pertanian menyebabkan banyaknya zat hara atau limbah pertanian yang terbawa aliran sungai.  Selain lumpur dan zat hara berlebih yang mengandung nitrogen dan fosfor (eutrofikasi), banyak juga sampah organik dan anorganik dari kegiatan rumah tangga yang dibuang ke laut dan jumlah sulit dikontrol.
Sumber pencemaran lainnya adalah kegiatan pertambangan. Pertambangan emas yang menggunakan air raksa dalam proses pengikatan bijih emas dapat menyebabkan pencemaran air raksa di perairan.  Air raksa merupakan sumber pencemaran yang berbahaya, karena kandungannya terakumulasi dalam tubuh hewan yang mengkonsumsi atau memanfaatkan perairan yang tercemar air raksa.  Limbah hasil tambang berupa lumpur, tanah, batuan yang mengandung sianida juga mengandung timah, nikel, kadmium, dan khrom.  Jika limbah-limbah ini dibuang ke laut dalam jumlah besar, akanlah sangat berbahaya bagi ekosistem pesisir dan lautan.

2.            Degradasi Habitat
Degradasi adalah proses penurunan kualitas.  Jadi degradasi habitat adalah proses penurunan kualitas habitat/tempat tinggal mahluk hidup tertentu.  Erosi pantai merupakan kondisi dimana suatu habitat telah terdegradasi.  Erosi pantai dapat dilihat dari penurunan garis pantai.  Erosi pantai terjadi karena proses alami dan tidak alami.  Proses alami terjadi karena adanya arus, angin, hujan, gelombang.
Proses tidak alami terjadi karena kegiatan manusia untuk membuka lahan hutan mangrove, dan penambangan terumbu karang untuk kepentingan kontruksi jalan dan bangunan.  Kegiatan tersebut bisa menyebabkan degradasi habitat karena fungsi hutan mangrove dan terumbu karang sebagai pelindung pantai dari hantaman gelombang dan badai telah rusak.
Degradasi terumbu karang terjadi karena kebutuhan manusia untuk mengeksploitasi sumber pangan yaitu ikan-ikan karang, sumber bahan bangunan, produk perdagangan yaitu ikan-ikan hias, anemon, dan soft coral, dan sebagai obyek wisata.  Sumber protein hewani dapat diperoleh dari ikan.  Kebutuhan ini mendorong manusia untuk mendapatkan ikan sebanyak-banyaknya dalam waktu singkat, yaitu dengan menggunakan alat tangkap tidak ramah lingkungan (bom, potas, sianida).  Masuknya zat kimia yang mengendap di permukaan terumbu karang bisa mengakibatkan pemutihan terumbu karang (Coral Bleaching).

3.       Degradasi sumberdaya dan keanekaragaman hayati
Degradasi sumberdaya alam seperti penebangan hutan mangrove, rusaknya terumbu karang, mengakibatkan hewan-hewan yang hidup di daerah tersebut berkurang jenisnya dan lama kelamaan punah.  Hilangnya jenis-jenis hewan atau tumbuhan dalam rantai makanan bisa menyebabkan adanya gangguan pada ekosistem.
Kegiatan reklamasi pantai yang sering dilakukan di wilayah pesisir diperkirakan dapat merubah struktur ekologi komunitas biota laut bahkan dapat menurunkan keanekaragaman hayati perairan.

Literatur :
https://www.rappler.com/indonesia/105872-festival-laut-ancaman-terbesar-terumbu

Jumat, 27 Desember 2019

CARA MEMPERBAIKI JARING IKAN

Pengetahuan pokok dalam mempebaiki jarring adalah sama saja dengan pengetahuan membuat, memotong dan menyambung jarring, karena pengetahuan menyambung jarring ini kadang-kadang merupakan kombinasi atau campuran dari pengetahuan-pengetahuan yang telah disebutkan di atas.
Ilustrasi perbaikan jaring
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memperbaiki jarring yaitu;
  1. Keterampilan membuat dan memotong jarring termasuk menyambung jarring haruslah telah dikuasai benar-benar.
  2. Ketelitian dalam menentukan bentuk-bentuk kerusakan pada lembaran jarring serta keterampilan dalam membentuk kembali sebuah kerusakan pada jarring agar mudah diperbaiki.

Tanpa memiliki kedua modal dasar tersebut di atas tidaklah mungkin kita dapat memperbaiki kerusakan-kerusakan pada jarring secara baik.

Memperbaiki kerusakan jaring dapat dilakukan berdasarkan besar kecilnya sobeknya jaring. Perbaikan ini dapat dibagi 2 :

A. Memperbaiki kerusakan jaring dengan DIJURAI
Apabila kerusakannya kecil atau hanya beberapa mata saja. Untuk memperbaikinya dengan cara :
  1. Simpul – simpul jaring yang rusak dibentuk menjadi simpul berkaki tiga pada bagian paling atas / depan atau samping kiri sebagai awal perbaikan. Demikian pula pada bagian paling bawah / belakang atau samping kanan simpulnya dibentuk kaki tiga sebagai akhir perbaikan.
    Cara memperbaiki jaring dengan dijurai
  2. Kemudian simpul – simpul jaing lainnya yang rusak dibentuk simpul berkaki dua baik simpul mesh mauun pointnya.
    Cara memperbaiki jaring dengan dijurai
  3. Bekas potongan simpul mesh dibersihkan kecuai simpul point cukup dipotong pendek.
  4. Kemudian dilakukan perbaikan sebagaimana kita menjurai.
    Contoh jaring yang selesai diperbaiki dengan dijurai
B. Memperbaiki kerusakan jaring dengan MENAMBAL 
Apabila kerusakannya cukup lebar   dan untuk perbaikannya dengan cara dijurai   memerlukan waktu lama. 
Untuk menambal jaring caranya :
  1. Bagian jaring yang rusak dibentuk persegi panjang sesuai kerusakannya
  2. Semua simpul bagian jaring yang rusak / robek dibentuk simpul berkaki dua 
  3. Bekas potongan simpul mesh dibersihkan dan simpul poinnya dipotong pendek
  4. Jaring penambalnya juga dibentuk persegi panjang dengan jumlah mesh (mendatar) maupn ponnya (tegak) masing – masing dikurangi satu mata. Misalnya bagian jaring yang akan ditambal julah mendatar 20 mata dan tegaknya 10 mata, maka jaring penambalnya jumlah mendatar (mesh) 19 mata dan jumlah tegak (point) 9 mata.
  5. Bekas potongan simpul mesh dibersihkan dan simpul poinnya dipotong pendek.
  6. Perbaikannya diawali pada simpul mesh bagian salah satu sudut jaring yang akan ditambal dan selanjutnya disambung sebagaimana menyambung mesh dengan mesh maupun point dengan point dan berakhir pada simpul berkaki tiga sebagai mana tempat awal perbaikan.

Cara perbaikan jaring dengan menambal

Cara perbaikan jaring dengan menambal
Sumber : Modul Perawatan dan Perbaikan Jaring Ikan. BPPP Tegal

MENGENAL MACAM-MACAM MESIN DI BIDANG PENANGKAPAN

Dalam pengertian yang sederhana, permesinan perikanan dapat diartikan sebagai alat/mesin yang digunakan untuk mendukung usaha penangkapan ikan/udang maupun usaha budidaya ikan/udang di kolam/tambak serta usaha pengolahan hasil perikanan.

Untuk itu permesinan perikanan dapat dikelompokan dalam :
1. Mesin Penggerak Mula (Prime Mover). Yang termasuk mesin penggerak mula adalah :
  • Motor bakar, dimana energi hasil pembakaran BBM didalam silinder motor itu sendiri diubah menjadi tenaga mekanik berujud putaran oleh poros engkol.
    Motor bakar
  • Motor listrik, dimana energi listrik diubah menjadi tenaga mekanik (berujud putaran).
    Motor Listrik
  • Turbin uap, dimana uap dari air yang dipanaskan oleh api menggunakan bahan bakar padat (kayu atau batubara) digunakan untuk menggerakkan sudu-sudu turbin, sehingga menghasilkan tenaga mekanik berujud putaran pada poros turbin.
    Turbin Uap
  • Turbin gas, dimana gas dari hasil pembakaran BBM digunakan untuk menggerakkan sudu-sudu turbin, sehingga menghasilkan tenaga mekanik berujud putaran pada poros turbin gas.
    Turbin Gas
  • Mesin uap bertorak, dimana uap dari air yang dipanaskan oleh api menggunakan bahan bakar padat (kayu atau batubara) digunakan untuk menggerakkan torak dalam silinder mesin uap, gerak maju mundur dari torak ini kemudian diubah menjadi gerak putar oleh poros mesin uap.
    Penampang mesin uap torak
Dari beberapa jenis mesin penggerak mula ini, yang paling banyak digunakan dalam dunia perikanan adalah motor bakar dan motor listrik, mengingat :
  • Kebutuhan tenaga yang diperlukan masih relatif sangat kecil.
  • Bentuk motor bakar maupun motor listrik yang kompak, dan bobotnya yang relatif ringan.
  • Mudah untuk mengoperasikan.
  • Biaya perawatan maupun pengoperasiannya murah.
2. Kelistrikan Perikanan, yang terdiri dari :
    a. Listrik Arus Kuat atau AC = Alternating Curent, perlengkapannya meliputi :
  • Mesin pembangkit tenaga listrik, yang umumnya disebut generator set atau genset, yang terdiri generator atau alternator dan mesin penggeraknya motor bakar.
  • Instalasi listrik untuk penerangan.
  • Instalasi listrik tenaga, instalasi listrik yang berkaitan dengan motor listrik.
    b. Listrik Arus Lemah atau DC = Direct Curent, dikapal penangkap ikan digunakan sebagai catu daya (power supply) :
  • Peralatan komunikasi.
  • Peralatan kontrol, umumnya engine control.
  • Peralatan navigasi (misalnya radar).
  • Peralatan bantu penangkapan (fish finder, sonar)
3. Mesin Pendingin
Digunakan untuk mempertahankan mutu hasil perikanan, mesin pendingin yang umum digunakan adalah :
  • Cold Storage adalah suatu fasilitas yang sering digunakan dalam penyimpanan bahan-bahan hasil pertanian, perikanan, peternakan dan industry. Dengan mendinginkan suhu suatu bahan atau produk, maka aktifitas enzim atau mikroba yang berada didalamnya akan berkurang. Sehingga kerusakan atau penurunan mutu dapat dihambat. 
    Cold storage
  • Cool Room adalah gudang berpendingin ( Tidak untuk menurunkan suhu produk )
    Cool room

4. Pesawat Bantu, yang terdiri dari :
  • Pompa-pompa cairan, berguna untuk memindahkan cairan dari satu tempat ke tempat lain, diantaranya adalah : air, bahan bakar minyak, dan minyak pelumas.
    Pompa air
  • Mesin jangkar, yang berguna menurunkan dan mengangkat jangkar.
    Mesin Jangkar
  • Mesin kemudi, yang berfungsi untuk mengemudikan kapal pada waktu berlayar.
  • Power block adalah peralatan untuk menarik jaring purse seine.
    Power block pada kapal purse seine
  • Line houler adalah peralatan untuk menarik tali utama dalam kegiatan penangkapan ikan dengan long line.
    Line houler
  • Winch trawl adalah untuk menarik jaring pukat harimau.
    Winch trawl