Pages - Menu

Rabu, 29 Oktober 2014

DISCUS, IKAN PENDIAM BERHARGA MAHAL




      Dikalangan pembudidaya, ikan discus dikenal sebagai ikan yang penyabar dan tidak suka bercanda. Namun ikan ini memiliki bentuk tubuh yang cantik. Ciri yang paling khas dari ikan ini adalah bentuk tubuhnya yang tipis mirip seperti ikan bawal dan memiliki warna yang indah. Warna dasar tubuhnya adalah coklat kemerahan serta terdapat garis-garis berombak beraneka rupa dan tidak teratur mulai dari kepala hingga bagian samping perut. Pada kepala dan tubuhnya terpotong sembilan garis tegak, tiga diantaranya tampak jelas dan sisanya samar-samar. Ciri yang paling mencolok untuk membedakan dengan kerabat dekatnya adalah warna merah pada matanya.

     Ikan discus adalah ikan yang cinta damai. Jika dipelihara dengan ikan lain dalam satu akuarium, ikan ini akan diganggu dengan ikan yang lain. Sirip ikan discus akan rusak digigit oleh ikan yang lain. Oleh karena itu ikan ini dikenal dengan sebutan ikan penyabar yang cinta damai. Untuk menghindari hal tersebut, maka dalam pemeliharaannya ikan ini lebih dipelihara tersendiri. Selain untuk menjaga tubuh dan bagian sirip tidak rusak, hal ini dilakukan juga untuk menghidari tertularnya penyakit ikan lain terhadap discus. Seperti yang kita ketahui ikan discus memiliki harga yang cukup mahal. Discus lebih senang memilih tempat yang tenang dan menyendiri. Ikan ini sangat mudah sekali kaget. Discus juga akan menjadi lebih anggun jika dipelihara tersendiri. 

        Dibandingkan dengan jenis ikan hias lain, sifat diskus yang tidak dimiliki oleh ikan lain yaitu rasa cinta yang berlebihan terhadap anak-anaknya. Diskus akan sangat menjaga dan merawat anak-anaknya yang mengambil makanan di sekujur tubuhnya yang mengandung banyak lendir. Tubuh diskus memang mengandung banyak sekali lendir yang berfungsi sebagai bahan makanan untuk anak-anaknya. Karena rasa cintanya yang berlebihan terhadap keturunannya, ikan discus ini akan memangsa anaknya sendiri jika kondisi lingkungan sekitar atau air tidak memenuhi syarat akan keberlangsungan hidup anak-anaknya. Untuk mencegah terjadinya tindakan yang dilakukan oleh induk discus terhadap anak-anaknya tersebut, biasanya pembudidaya akan memuasakan induk discus dan menyuntik ikan discus dengan cairan yang bernama bloratin. Hal ini bertujuan agar nafsu makan induk diskus berhenti dan produksi lendir di sekujur tubuhnya bertambah sehingga anak-anaknya terpenuhi dalam hal ketersediaan makanan.

JENIS PAKAN ALAMI UNTUK IKAN HIAS



      1.      Infusoria
Infusoria merupakan binatang bersel tunggal yang memiliki bulu/rambut halus di sekujur tubuhnya. Binatang ini biasanya dapat ditemukan  di air tawar seperti kolam, sawah, dan perairan tawar tergenang lainnya. Jenis yang paling banya ditemukan yaitu paramecium. Infusoria mampu tumbuh dan berkembang di lingkungan yang tercemar dan mengalami proses pembingkaran sisa bahan organik.  Makanan infusoria berupa bakteri, ganggang renik, ragi, dan protozoa yang berukuran lebih kecil.

       2.      Rotifera
  Rotifera merupakan sekumpulan jasad renik dimana tubuhnya memiliki tajuk mahkota (korona) berbentuk bulat dan berambut getar. Rotifera merupakan salah satu kelas udang renik dari filum Trochelminthes yang memiliki ukuran sekitar 50-300 mikron. Jenis rotifera yang paling banyak ditemukan adalah Brachionus. Makanannya terdiri dari ganggang renik, ragi, bakteri, dan protozoa. Brachionus berkembang biak dengan cara bertelur dan menetaskan telur tanpa melalui proses kawin (parthenogenesis). Siklus hidup Brachionus berkisar antara 8-12 hari.

 


       
       3.      Kutu air

      Yang dimaksud dengan kutu air disina adalah jenis udang renik Cladocera. Jenis yang  sering ditemui di kolam atau perairan umum adalah moina dan daphnia. Bentuk tubuhnya pipih dan berwarna bening, tembus pandang jehingga organ dalam dan telurnya terlihat. Makanannya berupa ganggang dan detritus.



      4.      Cacing sutera

   Cacing sutera banyak ditemukan di dasar perairan yang mengandung bahan organik. Selain di sungai, cacing sutera juga dapat ditemui di selokan/comberan yang airnya mengalir perlahan. Cacing ini biasanya dikenal dengan nama tubifex,  berbentuk seperti benang halus dan berwarna merah. Cacing sutera cukup familiar di kalangan pembudidaya ikan hias karena cacing ini dianggap mampu memacu pertumbuhan anak ikan. Cacing ini biasanya hidup bergerombol sehingga terlihat seperti benang kusut.

5.  Jentik nyamuk 
Jentik nyamuk juga termasuk dalam salah satu makanan ikan hias yang terkenal
memiliki kandungan protein yang tinggi. Hampir semua jenis ikan hias menyukai pakan jenis ini karena tidak memiliki resiko. Namun perlu diketahui bahwa larva nyamuk yang biasa dipakai yaitu larva dari jenis nyamuk biasa bukan larva nyamuk Anopheles, aedes atau Thelobia yang terkenal ganas. Jentik nyamuk biasaya dapat ditemui di perairan tergenang seperti selokan, rawa, parit dan sebagainya. Makanan dari larva nyamuk berupa detritus, ganggang, ragi dan bekteri. Larva nyamuk mampu mengambil oksigen langsung dari udara dengan mengandalkan organ tubuhnya yang bernama tracea. Hal ini menyebabkan larva nyamuk mampu hidup di air yang mengandung oksigen terlarut cukup sedikit.






Rabu, 29 Oktober 2014

DISCUS, IKAN PENDIAM BERHARGA MAHAL




      Dikalangan pembudidaya, ikan discus dikenal sebagai ikan yang penyabar dan tidak suka bercanda. Namun ikan ini memiliki bentuk tubuh yang cantik. Ciri yang paling khas dari ikan ini adalah bentuk tubuhnya yang tipis mirip seperti ikan bawal dan memiliki warna yang indah. Warna dasar tubuhnya adalah coklat kemerahan serta terdapat garis-garis berombak beraneka rupa dan tidak teratur mulai dari kepala hingga bagian samping perut. Pada kepala dan tubuhnya terpotong sembilan garis tegak, tiga diantaranya tampak jelas dan sisanya samar-samar. Ciri yang paling mencolok untuk membedakan dengan kerabat dekatnya adalah warna merah pada matanya.

     Ikan discus adalah ikan yang cinta damai. Jika dipelihara dengan ikan lain dalam satu akuarium, ikan ini akan diganggu dengan ikan yang lain. Sirip ikan discus akan rusak digigit oleh ikan yang lain. Oleh karena itu ikan ini dikenal dengan sebutan ikan penyabar yang cinta damai. Untuk menghindari hal tersebut, maka dalam pemeliharaannya ikan ini lebih dipelihara tersendiri. Selain untuk menjaga tubuh dan bagian sirip tidak rusak, hal ini dilakukan juga untuk menghidari tertularnya penyakit ikan lain terhadap discus. Seperti yang kita ketahui ikan discus memiliki harga yang cukup mahal. Discus lebih senang memilih tempat yang tenang dan menyendiri. Ikan ini sangat mudah sekali kaget. Discus juga akan menjadi lebih anggun jika dipelihara tersendiri. 

        Dibandingkan dengan jenis ikan hias lain, sifat diskus yang tidak dimiliki oleh ikan lain yaitu rasa cinta yang berlebihan terhadap anak-anaknya. Diskus akan sangat menjaga dan merawat anak-anaknya yang mengambil makanan di sekujur tubuhnya yang mengandung banyak lendir. Tubuh diskus memang mengandung banyak sekali lendir yang berfungsi sebagai bahan makanan untuk anak-anaknya. Karena rasa cintanya yang berlebihan terhadap keturunannya, ikan discus ini akan memangsa anaknya sendiri jika kondisi lingkungan sekitar atau air tidak memenuhi syarat akan keberlangsungan hidup anak-anaknya. Untuk mencegah terjadinya tindakan yang dilakukan oleh induk discus terhadap anak-anaknya tersebut, biasanya pembudidaya akan memuasakan induk discus dan menyuntik ikan discus dengan cairan yang bernama bloratin. Hal ini bertujuan agar nafsu makan induk diskus berhenti dan produksi lendir di sekujur tubuhnya bertambah sehingga anak-anaknya terpenuhi dalam hal ketersediaan makanan.

JENIS PAKAN ALAMI UNTUK IKAN HIAS



      1.      Infusoria
Infusoria merupakan binatang bersel tunggal yang memiliki bulu/rambut halus di sekujur tubuhnya. Binatang ini biasanya dapat ditemukan  di air tawar seperti kolam, sawah, dan perairan tawar tergenang lainnya. Jenis yang paling banya ditemukan yaitu paramecium. Infusoria mampu tumbuh dan berkembang di lingkungan yang tercemar dan mengalami proses pembingkaran sisa bahan organik.  Makanan infusoria berupa bakteri, ganggang renik, ragi, dan protozoa yang berukuran lebih kecil.

       2.      Rotifera
  Rotifera merupakan sekumpulan jasad renik dimana tubuhnya memiliki tajuk mahkota (korona) berbentuk bulat dan berambut getar. Rotifera merupakan salah satu kelas udang renik dari filum Trochelminthes yang memiliki ukuran sekitar 50-300 mikron. Jenis rotifera yang paling banyak ditemukan adalah Brachionus. Makanannya terdiri dari ganggang renik, ragi, bakteri, dan protozoa. Brachionus berkembang biak dengan cara bertelur dan menetaskan telur tanpa melalui proses kawin (parthenogenesis). Siklus hidup Brachionus berkisar antara 8-12 hari.

 


       
       3.      Kutu air

      Yang dimaksud dengan kutu air disina adalah jenis udang renik Cladocera. Jenis yang  sering ditemui di kolam atau perairan umum adalah moina dan daphnia. Bentuk tubuhnya pipih dan berwarna bening, tembus pandang jehingga organ dalam dan telurnya terlihat. Makanannya berupa ganggang dan detritus.



      4.      Cacing sutera

   Cacing sutera banyak ditemukan di dasar perairan yang mengandung bahan organik. Selain di sungai, cacing sutera juga dapat ditemui di selokan/comberan yang airnya mengalir perlahan. Cacing ini biasanya dikenal dengan nama tubifex,  berbentuk seperti benang halus dan berwarna merah. Cacing sutera cukup familiar di kalangan pembudidaya ikan hias karena cacing ini dianggap mampu memacu pertumbuhan anak ikan. Cacing ini biasanya hidup bergerombol sehingga terlihat seperti benang kusut.

5.  Jentik nyamuk 
Jentik nyamuk juga termasuk dalam salah satu makanan ikan hias yang terkenal
memiliki kandungan protein yang tinggi. Hampir semua jenis ikan hias menyukai pakan jenis ini karena tidak memiliki resiko. Namun perlu diketahui bahwa larva nyamuk yang biasa dipakai yaitu larva dari jenis nyamuk biasa bukan larva nyamuk Anopheles, aedes atau Thelobia yang terkenal ganas. Jentik nyamuk biasaya dapat ditemui di perairan tergenang seperti selokan, rawa, parit dan sebagainya. Makanan dari larva nyamuk berupa detritus, ganggang, ragi dan bekteri. Larva nyamuk mampu mengambil oksigen langsung dari udara dengan mengandalkan organ tubuhnya yang bernama tracea. Hal ini menyebabkan larva nyamuk mampu hidup di air yang mengandung oksigen terlarut cukup sedikit.