Pages - Menu

Selasa, 14 Oktober 2014

IKAN HIAS AIR TAWAR BERNILAI EKONOMIS



Kini kegemaran orang memandang kecantikan dan keindahan ikan hias sudah menjadi ladang bisnis bagi sebagian kalangan masyarakat dunia. Bisnis ikan hias juga menghasilkan banya devisa bagi negara yang mampu menguasai teknologi pemeliharaannya. Indonesia juga tidak mau ketinggalan dalam hal bisnis ikan hias antar negara.
Dikutip dari majalah tempo tanggal 8 Oktober 2012, berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, (KKP) mencatat nilai ekspor ikan hias pada 2011 sebesar US$ 13,262 juta. Hingga Mei 2012 tercatat sudah tercapai US$ 8,52 juta. Berdasarkan data tersebut semakin jelas bahwa Ikan hias Indonesia memiliki prospek pasar yang berkembang pesat.
Jumlah spesies ikan hias air tawar Indonesia mencapai 450 spesies dari 1.100 spesies yang diperdagangkan secara global. Namun, hanya sekitar 90 jenis yang dibudidayakan secara meluas di masyarakat. Ikan hias yang menjadi primadona diantaranya arwana dan cupang. Disamping itu Indonesia juga berhasil mendomestikan ikan impor seperti, ikan mas, ikan koi, ikan diskus dan ikan guppy.
Sebaran produksi ikan hias di Indonesia tedapat di 18 propinsi. Namun yang terbesar ada di 5 propinsi, diantaranya Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, Banten dan Yogyakarta. Semakin berkembangnya pasar, terutama untuk tujuan ekspor menyebabkan semakin banyak daerah-daerah yang mengembangkan spesialisasi pada jenis ikan hias tertentu.
Jawa Timur merupakan 5 besar sentra produksi ikan hias air tawar nasional. Saat ini terdapat tiga kota utama yang menspesialisasikan pada jenis ikan hias tertentu. Seperti di daerah Blitar, banyak dibudidayakan ikan hias jenis koi. Pembudidaya ikan koi di Blitar telah diakui kualitasnya oleh para pedagang dan penggemar. Sehingga apabila kita mencari ikan koi yang bagus pasti akan merujuk ke Blitar. Harga ikan koi Blitar relative lebih mahal dibanding hasil produksi ditempat lain.
Di daerah Blitar juga terdapat lebih dari 1500 pembudidaya ikan hias dengan jumlah produksi sebesar 167 juta ekor dengan nilai sekitar 800 milyar rupiah yang diperdagangkan di dalam negeri dan ekspor. Lebih dari 90 persen diantaranya adalah ikan koi. Jenis ikan koi yang dikembangkan di Blitar adalah Kohaku dan Showa.
Sementara itu, di daerah lain yakni Tulungagung basis produksi utamanya adalah ikan koki. Setiap tahunnya Tulungagung memproduksi tak kurang dari 55 juta ekor ikan koki dengan nilai produksi 96,5 milyar. Kota lainnya, Kediri merupakan sentra produksi ikan hias cupang. Produksi ikan cupang menyabet porsi 92 persen dari total produksi ikan hias Kediri dan 54 persen dari total produksi Jawa Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 14 Oktober 2014

IKAN HIAS AIR TAWAR BERNILAI EKONOMIS



Kini kegemaran orang memandang kecantikan dan keindahan ikan hias sudah menjadi ladang bisnis bagi sebagian kalangan masyarakat dunia. Bisnis ikan hias juga menghasilkan banya devisa bagi negara yang mampu menguasai teknologi pemeliharaannya. Indonesia juga tidak mau ketinggalan dalam hal bisnis ikan hias antar negara.
Dikutip dari majalah tempo tanggal 8 Oktober 2012, berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan, (KKP) mencatat nilai ekspor ikan hias pada 2011 sebesar US$ 13,262 juta. Hingga Mei 2012 tercatat sudah tercapai US$ 8,52 juta. Berdasarkan data tersebut semakin jelas bahwa Ikan hias Indonesia memiliki prospek pasar yang berkembang pesat.
Jumlah spesies ikan hias air tawar Indonesia mencapai 450 spesies dari 1.100 spesies yang diperdagangkan secara global. Namun, hanya sekitar 90 jenis yang dibudidayakan secara meluas di masyarakat. Ikan hias yang menjadi primadona diantaranya arwana dan cupang. Disamping itu Indonesia juga berhasil mendomestikan ikan impor seperti, ikan mas, ikan koi, ikan diskus dan ikan guppy.
Sebaran produksi ikan hias di Indonesia tedapat di 18 propinsi. Namun yang terbesar ada di 5 propinsi, diantaranya Jawa Timur, Jawa Barat, Jakarta, Banten dan Yogyakarta. Semakin berkembangnya pasar, terutama untuk tujuan ekspor menyebabkan semakin banyak daerah-daerah yang mengembangkan spesialisasi pada jenis ikan hias tertentu.
Jawa Timur merupakan 5 besar sentra produksi ikan hias air tawar nasional. Saat ini terdapat tiga kota utama yang menspesialisasikan pada jenis ikan hias tertentu. Seperti di daerah Blitar, banyak dibudidayakan ikan hias jenis koi. Pembudidaya ikan koi di Blitar telah diakui kualitasnya oleh para pedagang dan penggemar. Sehingga apabila kita mencari ikan koi yang bagus pasti akan merujuk ke Blitar. Harga ikan koi Blitar relative lebih mahal dibanding hasil produksi ditempat lain.
Di daerah Blitar juga terdapat lebih dari 1500 pembudidaya ikan hias dengan jumlah produksi sebesar 167 juta ekor dengan nilai sekitar 800 milyar rupiah yang diperdagangkan di dalam negeri dan ekspor. Lebih dari 90 persen diantaranya adalah ikan koi. Jenis ikan koi yang dikembangkan di Blitar adalah Kohaku dan Showa.
Sementara itu, di daerah lain yakni Tulungagung basis produksi utamanya adalah ikan koki. Setiap tahunnya Tulungagung memproduksi tak kurang dari 55 juta ekor ikan koki dengan nilai produksi 96,5 milyar. Kota lainnya, Kediri merupakan sentra produksi ikan hias cupang. Produksi ikan cupang menyabet porsi 92 persen dari total produksi ikan hias Kediri dan 54 persen dari total produksi Jawa Timur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar