Pages - Menu

Rabu, 29 Oktober 2014

JENIS PAKAN ALAMI UNTUK IKAN HIAS



      1.      Infusoria
Infusoria merupakan binatang bersel tunggal yang memiliki bulu/rambut halus di sekujur tubuhnya. Binatang ini biasanya dapat ditemukan  di air tawar seperti kolam, sawah, dan perairan tawar tergenang lainnya. Jenis yang paling banya ditemukan yaitu paramecium. Infusoria mampu tumbuh dan berkembang di lingkungan yang tercemar dan mengalami proses pembingkaran sisa bahan organik.  Makanan infusoria berupa bakteri, ganggang renik, ragi, dan protozoa yang berukuran lebih kecil.

       2.      Rotifera
  Rotifera merupakan sekumpulan jasad renik dimana tubuhnya memiliki tajuk mahkota (korona) berbentuk bulat dan berambut getar. Rotifera merupakan salah satu kelas udang renik dari filum Trochelminthes yang memiliki ukuran sekitar 50-300 mikron. Jenis rotifera yang paling banyak ditemukan adalah Brachionus. Makanannya terdiri dari ganggang renik, ragi, bakteri, dan protozoa. Brachionus berkembang biak dengan cara bertelur dan menetaskan telur tanpa melalui proses kawin (parthenogenesis). Siklus hidup Brachionus berkisar antara 8-12 hari.

 


       
       3.      Kutu air

      Yang dimaksud dengan kutu air disina adalah jenis udang renik Cladocera. Jenis yang  sering ditemui di kolam atau perairan umum adalah moina dan daphnia. Bentuk tubuhnya pipih dan berwarna bening, tembus pandang jehingga organ dalam dan telurnya terlihat. Makanannya berupa ganggang dan detritus.



      4.      Cacing sutera

   Cacing sutera banyak ditemukan di dasar perairan yang mengandung bahan organik. Selain di sungai, cacing sutera juga dapat ditemui di selokan/comberan yang airnya mengalir perlahan. Cacing ini biasanya dikenal dengan nama tubifex,  berbentuk seperti benang halus dan berwarna merah. Cacing sutera cukup familiar di kalangan pembudidaya ikan hias karena cacing ini dianggap mampu memacu pertumbuhan anak ikan. Cacing ini biasanya hidup bergerombol sehingga terlihat seperti benang kusut.

5.  Jentik nyamuk 
Jentik nyamuk juga termasuk dalam salah satu makanan ikan hias yang terkenal
memiliki kandungan protein yang tinggi. Hampir semua jenis ikan hias menyukai pakan jenis ini karena tidak memiliki resiko. Namun perlu diketahui bahwa larva nyamuk yang biasa dipakai yaitu larva dari jenis nyamuk biasa bukan larva nyamuk Anopheles, aedes atau Thelobia yang terkenal ganas. Jentik nyamuk biasaya dapat ditemui di perairan tergenang seperti selokan, rawa, parit dan sebagainya. Makanan dari larva nyamuk berupa detritus, ganggang, ragi dan bekteri. Larva nyamuk mampu mengambil oksigen langsung dari udara dengan mengandalkan organ tubuhnya yang bernama tracea. Hal ini menyebabkan larva nyamuk mampu hidup di air yang mengandung oksigen terlarut cukup sedikit.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rabu, 29 Oktober 2014

JENIS PAKAN ALAMI UNTUK IKAN HIAS



      1.      Infusoria
Infusoria merupakan binatang bersel tunggal yang memiliki bulu/rambut halus di sekujur tubuhnya. Binatang ini biasanya dapat ditemukan  di air tawar seperti kolam, sawah, dan perairan tawar tergenang lainnya. Jenis yang paling banya ditemukan yaitu paramecium. Infusoria mampu tumbuh dan berkembang di lingkungan yang tercemar dan mengalami proses pembingkaran sisa bahan organik.  Makanan infusoria berupa bakteri, ganggang renik, ragi, dan protozoa yang berukuran lebih kecil.

       2.      Rotifera
  Rotifera merupakan sekumpulan jasad renik dimana tubuhnya memiliki tajuk mahkota (korona) berbentuk bulat dan berambut getar. Rotifera merupakan salah satu kelas udang renik dari filum Trochelminthes yang memiliki ukuran sekitar 50-300 mikron. Jenis rotifera yang paling banyak ditemukan adalah Brachionus. Makanannya terdiri dari ganggang renik, ragi, bakteri, dan protozoa. Brachionus berkembang biak dengan cara bertelur dan menetaskan telur tanpa melalui proses kawin (parthenogenesis). Siklus hidup Brachionus berkisar antara 8-12 hari.

 


       
       3.      Kutu air

      Yang dimaksud dengan kutu air disina adalah jenis udang renik Cladocera. Jenis yang  sering ditemui di kolam atau perairan umum adalah moina dan daphnia. Bentuk tubuhnya pipih dan berwarna bening, tembus pandang jehingga organ dalam dan telurnya terlihat. Makanannya berupa ganggang dan detritus.



      4.      Cacing sutera

   Cacing sutera banyak ditemukan di dasar perairan yang mengandung bahan organik. Selain di sungai, cacing sutera juga dapat ditemui di selokan/comberan yang airnya mengalir perlahan. Cacing ini biasanya dikenal dengan nama tubifex,  berbentuk seperti benang halus dan berwarna merah. Cacing sutera cukup familiar di kalangan pembudidaya ikan hias karena cacing ini dianggap mampu memacu pertumbuhan anak ikan. Cacing ini biasanya hidup bergerombol sehingga terlihat seperti benang kusut.

5.  Jentik nyamuk 
Jentik nyamuk juga termasuk dalam salah satu makanan ikan hias yang terkenal
memiliki kandungan protein yang tinggi. Hampir semua jenis ikan hias menyukai pakan jenis ini karena tidak memiliki resiko. Namun perlu diketahui bahwa larva nyamuk yang biasa dipakai yaitu larva dari jenis nyamuk biasa bukan larva nyamuk Anopheles, aedes atau Thelobia yang terkenal ganas. Jentik nyamuk biasaya dapat ditemui di perairan tergenang seperti selokan, rawa, parit dan sebagainya. Makanan dari larva nyamuk berupa detritus, ganggang, ragi dan bekteri. Larva nyamuk mampu mengambil oksigen langsung dari udara dengan mengandalkan organ tubuhnya yang bernama tracea. Hal ini menyebabkan larva nyamuk mampu hidup di air yang mengandung oksigen terlarut cukup sedikit.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar