Pages - Menu

Rabu, 18 Maret 2015

TEKNIK PEMBERIAN PAKAN DALAM BUDIDAYA IKAN LELE



Pakan merupakan hal inti yang wajib diketahui dalam kegiatan budidaya ikan. Mengetahui jenis pakan dan cara pemberian pakan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan wajib diketahui. Jika kita sembrono dalam pemberian pakan yang baik bagi lele, kita tidak akan mencapai target produksi yang kita inginkan, meskipun benih yang kita ternak adalah benih lele kualitas super maupun lele konsumsi. Disamping pemilihan lokasi budidaya dan kondisi air, pakan adalah faktor penentu utama dalam pertumbuhan ikan lele. Pakan lele yang baik yang dibarengi dengan frekuensi aturan pemberian pakan yang tepat akan sangat menguntungkan bagi siapapun yang membudidayakan. Untuk itu, akan kami jelaskan beberapa jenis pakan lele yang banyak digunakan oleh para pembudidaya.
Jenis Pakan Lele
1)        Pelet
Jenis pakan pertama dan paling banyak digunakan adalah pakan berbentuk pelet. Pelet mengandung campuran dari berbagai macam tepung (terigu, ikan, tulang, daging) bungkil kedelai dan kelapa, mineral, dedak, minyak dan tambahan macam - macam vitamin yang dibutuhkan ikan lele. Ada dua jenis pelet yang beredar di pasaran yaitu pelet apung dan pelet tenggelam. Keduanya mempunyai sifat yang berbeda namun sangat disukai lele. Pelet yang diberikan haruslah mengandung protein yang tinggi. Biasanya pelet apung mengandung lebih banyak protein daripada pelet tenggelam.
2)        Pakan Tambahan
Pakan jenis ini banyak digunakan untuk kegiatan pembesaran dan meminimalisir biaya produksi. Pakan tambahan tidak disarankan untuk diberikan terlalu banyak. Pakan tambahan diberikan paling tidak sepuluh hari menjelang masa panen. Adapun jenis pakan tambahan sangat bervariasi tergantung pada sulit tidaknya pakan tersebut didapatkan oleh pembudidaya lele. Pakan tambahan yang sering digunakan oleh para peternak adalah ayam tiren, ikan runcah dll. Hal yang terpenting adalah pakan tersebut tetap memiliki kandungan protein yang tinggi dan memiliki gizi yang cukup sehingga dapat memaksimalkan pertumbuhan ikan lele. Namun kita juga tidak boleh lupa mengenai kebersihan pakan. Pakan tambahan juga banyak mengandung penyakit, sehingga wajib untuk dibersihkan terlebih dahulu.
3)        Pakan Alami
Pakan alami adalah pakan yang berasal dari alam yang mengandung banyak protein tinggi. Sangat sesuai untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele. Berbagai jenis pakan alami lele antara lain cacing sutera. Cacing sutera sangat cocok untuk lele dalam proses pembenihan. Cacing sutera sangat baik digunakan untuk pakan benih lele umur 4 hari sampai 13 hari. Sedangakan pakan alami yang lain yang dapat diberikan adalah plankton, uget-uget/cuk, kutu air dan mikroorganisme lain yang dapat hidup dan berkembang di dalam media kolam lele. Karena pertumbuhan mikroorganisme ini tidaklah mudah, maka perlu dilakukan pengomposan/kultur pada kolam perawatan benih agar pertumbuhan mikroorganisme tersebut bisa lebih banyak. Sebaiknya kita tidak mengganti air kolam hingga saat panen selesai, kecuali terjadi hal-hal yang mutlak diperlukan seperti jika air mengandung racun atau zat berbahaya bagi ikan.
Aturan Pemberian Pakan Lele
a)    Pakan Apung
1.        Kita semprotkan sedikit air ke dalam pakan, cukup sampai basah dan tidak becek. Setelah itu kita aduk merata dan kita biarkan sekitar 20 menit sampai pakan menjadi agak kenyal dan siap tebar.
2.        Kita tebar pakan secara merata di media ikan lele sedikit demi sedikit sehingga kita dapat mengetahui seberapa cepat lele menghabiskan pakana tersebut.
3.        Kita tebar terus pelet hingga ikan lele kenyang
4.        Kita hentikan pemberian pakan jika ikan terlihat melambat dan terlihat kenyang.
b)   Pakan Tenggelam
1.        Pakan tidak perlu kita basahi
2.        Kita sebarkan pakan di satu titik hingga ikan kenyang dan kita hentikan saat ikan terlihat lambat saat makan.

Waktu Pemberian Pakan
·       Pemberian pakan yang benar dan disarankan adalah 4 sampai 6 kali sehari
1.    4x sehari yaitu pukul : 09.00, 13.00, 17.00, 21.00
2.    6x sehari yaitu pukul : 09.00, 12.00, 15.00, 17.00, 19.00, 21.00
3.    Pemilihan jam terserah pada kita, namun setelah kita memilih salah satu, sebaiknya kita konsisten untuk menggunakan pilihan tersebut seterusnya.
Larangan Dalam Pemberian Pakan
·       Jangan terlalu banyak memberikan pakan. Pakan yang tersisa akan menyatu dengan air menjadi amoniak dan dapat meracuni lele.
·       Jangan mengobok - obok kolam saat lele makan atau sesaat setelah ikan lele menghabiskan makanannya. Lele yang stress akan memuntahkan kembali pakan dan menjadi amoniak di media kolam.
·       Jangan memberi makan lele saat hujan.
·       Jangan memberi makan pada pagi sekali karena insang rawan terkena radang jika terlalu pagi.
Dengan memperhatikan pola makan yang benar maka ikan lele akan selalu sehat dan dapat tumbuh sesuai dengan keinginan kita. Namun sebaliknya, jika kita meremehkan pola pemberian pakan, maka kita juga akan merasakan akibatnya.

Sumber :
http://www.usahaternak.com, ”Jenis Pakan Lele dan Aturan Pemberian Pakan” 2014
http://mahakam.biz, “Berbagai Jenis Pakan Alami Ikan Lele”, 2014

Minggu, 15 Maret 2015

ARGULUS



       Argulus atau kutu ikan merupakan parasit ikan dari golongan udang-udangan keluarga Branchira.  Parasit ini masuk ke dalam akuarium biasanya melalu pakan hidup.  Diketahui ada sekitar 30 spesies Argulus. Dua diantaranya, yang erat kaitannya dengan akuarium, adalah Argulus foliatus dan Argulus japonicus
           Sifat parasitik Argulus cenderung temporer.  Mereka mancari inangnya secara acak dan dapat berpindah dengan bebas pada tubuh ikan atau bahkan meninggalkannya.  Argulus diketahui dapat berahan selama beberapa  hari diluar tubuh ikan.  
        Argulus menempel pada ikan dengan menggunakan alat penghisap khusus.  Selanjutnya binatang ini akan menancapkan mulut jarumnya pada tubuh ikan untuk menyuntikan anti koagulan darah.  Baru kemudian parasit tersebut mengkonsumsi darah dari inangnya.
            Argulus biasanya kawin dalam air terbuka. Argulus betina dapat menghasilkan 100 butir telur atau lebih yang ditempelkannya pada permukaan benda padat.  Telur akan menetas dalam waktu 25 hari. Masing-masing telur pada umumnya menetas pada waktu yang berbeda.  Larva Argulus dengan ukuran 0.6 mm bersifat planktonik sebelum akhirnya menyerang ikan.  Larva ini akan berganti kulit selama 8 kali sebelum mencapai dewasa dengan ukuran 3 - 3.5 mm. Hal ini berlangsung dalam waktu 5 minggu.
           Tingkat serangan Argulus sangat tergantung pada ukuran ikan dan jumlah individu parasit yang menyerang.  Meskipun demikian,  sering tidak menimbulkan ancaman kematian pada ikan yang bersangkutan.  Akan tetapi luka yang ditimbulkannya dapat  menjadi rentan fterhadap serangan jamur dan bakteri. 
              Pada serangan yang sangat parah ikan dapat kehilangan banyak darah, atau juga mengalami stres osmotik akibat luka-luka yang menganga sehingga tidak tertutup kemungkinan pada serangan yang sangat parah dapat menyebabkan kematian.  Argulus diketahui dapat pula menjadi vektor penyakit lainnya.

Tanda-tanda Serangan
        Argulus melukai kulit dalam rangka mendapatkan darah korbannya sehingga sering menimbulkan memar merah pada bekas "gigitannya".  Selain dengan tanda ini, kehadiran parasit itu sendiri dapat mudah dilihat dengan mata telanjang berupa mahluk transparan berbentuk bulat mendatar dengan diameter 5 - 12 mm.  Sepasang bintik mata dapat dilihat dibagian kepalanya (Gambar 1).


 Gambar 1. ikan yang terjangkit argulus

            Ikan yang terjangkit akan menjadi gelisah, meluncur kesana kemari, atau terkadang melompat keluar dari permukaan air; serta menggosokan badannya pada dasar akuarium atau dekorasi dan benda lainnya. Serangan yang parah bisa menyebabkan ikan manjadi malas , kehilangan nafsu makan, dan warna beruabah mejadi opak sebagai akibat produksi lendir yang berlebihan. 

Pencegahan dan Pengobatan
          Senyawa organfosforus diketahui efektif dalam menghilangkan Argulus. Alternatif lain adalah dengan perendaman jangka pendek dalam luratan standar formalin (37-47 %) sebanyak 0.125 mg/liter air selama satu jam atau dalam larutan kalium permanganat dengan dosis 10 mg/liter selama 30 menit.  Lakukan aerasi selama proses perendaman dilakukan.
       Apabila parasit hanya dijumpai dalam jumlah sedikit maka pengambilan secara fisik bisa dilakukan dengan menggunakan pincet. Luka yang ditinggalkan selanjutna dibubuhi antiseptik.  Cara ini akan efektif apabila kemudian ikan dipindahkan ake tempat lain yang bebas benih Argulus.  Karenat tidak tertutup kemungkinan akuarium tempak ikan tersebut semula telah tercemar olah benih  atau larva argulus.
       Lakukan karantina pada pakan hidup yang diambil langsung dari alam untuk mencegah terjangkitnya akuarium oleh Argulus. Begitu pula terhadap dekorasi berupa batu potongan kayu, atau tanaman yang diambil dari perairan bebas.

JENIS-JENIS IKAN ARWANA



a.              Arwana Australia
Ukuran maksimal sekitar 1 meter. Pernah dilaporkan mempunyai berat sekitar 12,5 kg, hidup di air menggenang, di anak-anak sungai dan rawa-rawa hutan. Seperti arowana lain, jenis ini juga hidup di permukaan sungai dekat vegetasi air. Ikan territorial,agresif terhadap ikan lain. Musim kawin saat musim hujan dengan suhu sekitar 30oC. Ikan ini mengerami anaknya di mulut. Jumlah telur sekitar 30-130 ekor.


 Gambar 1. Scleropages jardini
b.             Arwana Brazil Silver
Mempunyai ukuran maksimal 1,2 meter, berwarna keperakkan (silver) dan sirip-sirip cerah kemerahan. Distribusi dan habitat dialam terdapat di Sungai Amazone, Rupununi dan Oyapock di Amerika Selatan. Hidup di air menggenang, di anak-anak sungai. Hidup dipermukaan sungai dekat vegetasi air, ikan territorial, agresif terhadap ikan lain. Ikan ini adalah kelompok predator yang menyerap ikan, udang, reptile, mamalia air, dan serangga dengan melompat keluar air.
 

 Gambar 2. Osteoglossum bicirrhosum
c.             Arwana Asia
Disebut sebagai ikan arwana asia karena terdapat di Asia Tenggara. Ada 4 katagori, yaitu Indonesian Red Arwana, Indonesia Red Tail Golden Arwana, Malaysian Golden Arwana, dan Green Arwana. Sebenarnyan mereka satu jenis, hanya varietas atau varian warna tubuhnya saja berbeda. Ciri khas ikan ini adalah adanya satu pasang sungut (barbel), bersisik besar dan dapat tumbuh sampai 90 cm. Ikan arowana muda memakan serangga, sedangkan yang dewasa memakan ikan. Arwana merupakan jenis pengeram telur di mulut dengan jumlah anak sekitar             50 ekor. Waktu minimal penggadaan populasi sekitar 4,5 -14 tahun.
 
Gambar 3. Scleropages formosus
d.             Arwana Brazil Black
Dapat tumbuh sampai 1 meter, berwarna keperakkan (Silver) dengan sirip kehitaman. Saat kecil mempunyai gelembung hitam seperti kutil yang di bawah tutup insangnya. Hidup di Sungai Negro di Amerika Selatan. Hidup di air menggenang, sering ada dipermukaan sungai dekat vegetasi air. Ikan territorial, agresif terhadap ikan lain. Ikan predator yang memakan ikan, udang serta serangga yang ditangkap dengan cara melompat keluar dari air.

e.              Arwana Irian
Ukuran maksimal sekitar        1 meter, mempunyai  hiasan noktah titik – titik sehingga disebut  Spoted bonytounge. Ikan ini terdapat di sungai Fitzroy Queensland, Australia dan melimpah di Papua sehingga disebut Arowana Irian.Arwana ini hidup di air menggenang, terutama di anak - anak sungai.Hidup di permukaan sungai dekat vegetasi air. Ikan territorial dan agresif terhadap ikan lain. Ikan predator dan kawin saat musim hujan dengan suhu 20-30 derajat celcius.

f.             Arwana Aureus
Terdapat di Indonesia dan layak disebut sebagai ikan arwana Indonesia. Ikan ini baru ditemukan pada 2003 oleh beberapa ahli ikan dari luar dan dalam negeri. Anak ikan yang ada didalam mulut induknya bisa mencapai 100 ekor.

Rabu, 18 Maret 2015

TEKNIK PEMBERIAN PAKAN DALAM BUDIDAYA IKAN LELE



Pakan merupakan hal inti yang wajib diketahui dalam kegiatan budidaya ikan. Mengetahui jenis pakan dan cara pemberian pakan merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan dan wajib diketahui. Jika kita sembrono dalam pemberian pakan yang baik bagi lele, kita tidak akan mencapai target produksi yang kita inginkan, meskipun benih yang kita ternak adalah benih lele kualitas super maupun lele konsumsi. Disamping pemilihan lokasi budidaya dan kondisi air, pakan adalah faktor penentu utama dalam pertumbuhan ikan lele. Pakan lele yang baik yang dibarengi dengan frekuensi aturan pemberian pakan yang tepat akan sangat menguntungkan bagi siapapun yang membudidayakan. Untuk itu, akan kami jelaskan beberapa jenis pakan lele yang banyak digunakan oleh para pembudidaya.
Jenis Pakan Lele
1)        Pelet
Jenis pakan pertama dan paling banyak digunakan adalah pakan berbentuk pelet. Pelet mengandung campuran dari berbagai macam tepung (terigu, ikan, tulang, daging) bungkil kedelai dan kelapa, mineral, dedak, minyak dan tambahan macam - macam vitamin yang dibutuhkan ikan lele. Ada dua jenis pelet yang beredar di pasaran yaitu pelet apung dan pelet tenggelam. Keduanya mempunyai sifat yang berbeda namun sangat disukai lele. Pelet yang diberikan haruslah mengandung protein yang tinggi. Biasanya pelet apung mengandung lebih banyak protein daripada pelet tenggelam.
2)        Pakan Tambahan
Pakan jenis ini banyak digunakan untuk kegiatan pembesaran dan meminimalisir biaya produksi. Pakan tambahan tidak disarankan untuk diberikan terlalu banyak. Pakan tambahan diberikan paling tidak sepuluh hari menjelang masa panen. Adapun jenis pakan tambahan sangat bervariasi tergantung pada sulit tidaknya pakan tersebut didapatkan oleh pembudidaya lele. Pakan tambahan yang sering digunakan oleh para peternak adalah ayam tiren, ikan runcah dll. Hal yang terpenting adalah pakan tersebut tetap memiliki kandungan protein yang tinggi dan memiliki gizi yang cukup sehingga dapat memaksimalkan pertumbuhan ikan lele. Namun kita juga tidak boleh lupa mengenai kebersihan pakan. Pakan tambahan juga banyak mengandung penyakit, sehingga wajib untuk dibersihkan terlebih dahulu.
3)        Pakan Alami
Pakan alami adalah pakan yang berasal dari alam yang mengandung banyak protein tinggi. Sangat sesuai untuk mempercepat pertumbuhan ikan lele. Berbagai jenis pakan alami lele antara lain cacing sutera. Cacing sutera sangat cocok untuk lele dalam proses pembenihan. Cacing sutera sangat baik digunakan untuk pakan benih lele umur 4 hari sampai 13 hari. Sedangakan pakan alami yang lain yang dapat diberikan adalah plankton, uget-uget/cuk, kutu air dan mikroorganisme lain yang dapat hidup dan berkembang di dalam media kolam lele. Karena pertumbuhan mikroorganisme ini tidaklah mudah, maka perlu dilakukan pengomposan/kultur pada kolam perawatan benih agar pertumbuhan mikroorganisme tersebut bisa lebih banyak. Sebaiknya kita tidak mengganti air kolam hingga saat panen selesai, kecuali terjadi hal-hal yang mutlak diperlukan seperti jika air mengandung racun atau zat berbahaya bagi ikan.
Aturan Pemberian Pakan Lele
a)    Pakan Apung
1.        Kita semprotkan sedikit air ke dalam pakan, cukup sampai basah dan tidak becek. Setelah itu kita aduk merata dan kita biarkan sekitar 20 menit sampai pakan menjadi agak kenyal dan siap tebar.
2.        Kita tebar pakan secara merata di media ikan lele sedikit demi sedikit sehingga kita dapat mengetahui seberapa cepat lele menghabiskan pakana tersebut.
3.        Kita tebar terus pelet hingga ikan lele kenyang
4.        Kita hentikan pemberian pakan jika ikan terlihat melambat dan terlihat kenyang.
b)   Pakan Tenggelam
1.        Pakan tidak perlu kita basahi
2.        Kita sebarkan pakan di satu titik hingga ikan kenyang dan kita hentikan saat ikan terlihat lambat saat makan.

Waktu Pemberian Pakan
·       Pemberian pakan yang benar dan disarankan adalah 4 sampai 6 kali sehari
1.    4x sehari yaitu pukul : 09.00, 13.00, 17.00, 21.00
2.    6x sehari yaitu pukul : 09.00, 12.00, 15.00, 17.00, 19.00, 21.00
3.    Pemilihan jam terserah pada kita, namun setelah kita memilih salah satu, sebaiknya kita konsisten untuk menggunakan pilihan tersebut seterusnya.
Larangan Dalam Pemberian Pakan
·       Jangan terlalu banyak memberikan pakan. Pakan yang tersisa akan menyatu dengan air menjadi amoniak dan dapat meracuni lele.
·       Jangan mengobok - obok kolam saat lele makan atau sesaat setelah ikan lele menghabiskan makanannya. Lele yang stress akan memuntahkan kembali pakan dan menjadi amoniak di media kolam.
·       Jangan memberi makan lele saat hujan.
·       Jangan memberi makan pada pagi sekali karena insang rawan terkena radang jika terlalu pagi.
Dengan memperhatikan pola makan yang benar maka ikan lele akan selalu sehat dan dapat tumbuh sesuai dengan keinginan kita. Namun sebaliknya, jika kita meremehkan pola pemberian pakan, maka kita juga akan merasakan akibatnya.

Sumber :
http://www.usahaternak.com, ”Jenis Pakan Lele dan Aturan Pemberian Pakan” 2014
http://mahakam.biz, “Berbagai Jenis Pakan Alami Ikan Lele”, 2014

Minggu, 15 Maret 2015

ARGULUS



       Argulus atau kutu ikan merupakan parasit ikan dari golongan udang-udangan keluarga Branchira.  Parasit ini masuk ke dalam akuarium biasanya melalu pakan hidup.  Diketahui ada sekitar 30 spesies Argulus. Dua diantaranya, yang erat kaitannya dengan akuarium, adalah Argulus foliatus dan Argulus japonicus
           Sifat parasitik Argulus cenderung temporer.  Mereka mancari inangnya secara acak dan dapat berpindah dengan bebas pada tubuh ikan atau bahkan meninggalkannya.  Argulus diketahui dapat berahan selama beberapa  hari diluar tubuh ikan.  
        Argulus menempel pada ikan dengan menggunakan alat penghisap khusus.  Selanjutnya binatang ini akan menancapkan mulut jarumnya pada tubuh ikan untuk menyuntikan anti koagulan darah.  Baru kemudian parasit tersebut mengkonsumsi darah dari inangnya.
            Argulus biasanya kawin dalam air terbuka. Argulus betina dapat menghasilkan 100 butir telur atau lebih yang ditempelkannya pada permukaan benda padat.  Telur akan menetas dalam waktu 25 hari. Masing-masing telur pada umumnya menetas pada waktu yang berbeda.  Larva Argulus dengan ukuran 0.6 mm bersifat planktonik sebelum akhirnya menyerang ikan.  Larva ini akan berganti kulit selama 8 kali sebelum mencapai dewasa dengan ukuran 3 - 3.5 mm. Hal ini berlangsung dalam waktu 5 minggu.
           Tingkat serangan Argulus sangat tergantung pada ukuran ikan dan jumlah individu parasit yang menyerang.  Meskipun demikian,  sering tidak menimbulkan ancaman kematian pada ikan yang bersangkutan.  Akan tetapi luka yang ditimbulkannya dapat  menjadi rentan fterhadap serangan jamur dan bakteri. 
              Pada serangan yang sangat parah ikan dapat kehilangan banyak darah, atau juga mengalami stres osmotik akibat luka-luka yang menganga sehingga tidak tertutup kemungkinan pada serangan yang sangat parah dapat menyebabkan kematian.  Argulus diketahui dapat pula menjadi vektor penyakit lainnya.

Tanda-tanda Serangan
        Argulus melukai kulit dalam rangka mendapatkan darah korbannya sehingga sering menimbulkan memar merah pada bekas "gigitannya".  Selain dengan tanda ini, kehadiran parasit itu sendiri dapat mudah dilihat dengan mata telanjang berupa mahluk transparan berbentuk bulat mendatar dengan diameter 5 - 12 mm.  Sepasang bintik mata dapat dilihat dibagian kepalanya (Gambar 1).


 Gambar 1. ikan yang terjangkit argulus

            Ikan yang terjangkit akan menjadi gelisah, meluncur kesana kemari, atau terkadang melompat keluar dari permukaan air; serta menggosokan badannya pada dasar akuarium atau dekorasi dan benda lainnya. Serangan yang parah bisa menyebabkan ikan manjadi malas , kehilangan nafsu makan, dan warna beruabah mejadi opak sebagai akibat produksi lendir yang berlebihan. 

Pencegahan dan Pengobatan
          Senyawa organfosforus diketahui efektif dalam menghilangkan Argulus. Alternatif lain adalah dengan perendaman jangka pendek dalam luratan standar formalin (37-47 %) sebanyak 0.125 mg/liter air selama satu jam atau dalam larutan kalium permanganat dengan dosis 10 mg/liter selama 30 menit.  Lakukan aerasi selama proses perendaman dilakukan.
       Apabila parasit hanya dijumpai dalam jumlah sedikit maka pengambilan secara fisik bisa dilakukan dengan menggunakan pincet. Luka yang ditinggalkan selanjutna dibubuhi antiseptik.  Cara ini akan efektif apabila kemudian ikan dipindahkan ake tempat lain yang bebas benih Argulus.  Karenat tidak tertutup kemungkinan akuarium tempak ikan tersebut semula telah tercemar olah benih  atau larva argulus.
       Lakukan karantina pada pakan hidup yang diambil langsung dari alam untuk mencegah terjangkitnya akuarium oleh Argulus. Begitu pula terhadap dekorasi berupa batu potongan kayu, atau tanaman yang diambil dari perairan bebas.

JENIS-JENIS IKAN ARWANA



a.              Arwana Australia
Ukuran maksimal sekitar 1 meter. Pernah dilaporkan mempunyai berat sekitar 12,5 kg, hidup di air menggenang, di anak-anak sungai dan rawa-rawa hutan. Seperti arowana lain, jenis ini juga hidup di permukaan sungai dekat vegetasi air. Ikan territorial,agresif terhadap ikan lain. Musim kawin saat musim hujan dengan suhu sekitar 30oC. Ikan ini mengerami anaknya di mulut. Jumlah telur sekitar 30-130 ekor.


 Gambar 1. Scleropages jardini
b.             Arwana Brazil Silver
Mempunyai ukuran maksimal 1,2 meter, berwarna keperakkan (silver) dan sirip-sirip cerah kemerahan. Distribusi dan habitat dialam terdapat di Sungai Amazone, Rupununi dan Oyapock di Amerika Selatan. Hidup di air menggenang, di anak-anak sungai. Hidup dipermukaan sungai dekat vegetasi air, ikan territorial, agresif terhadap ikan lain. Ikan ini adalah kelompok predator yang menyerap ikan, udang, reptile, mamalia air, dan serangga dengan melompat keluar air.
 

 Gambar 2. Osteoglossum bicirrhosum
c.             Arwana Asia
Disebut sebagai ikan arwana asia karena terdapat di Asia Tenggara. Ada 4 katagori, yaitu Indonesian Red Arwana, Indonesia Red Tail Golden Arwana, Malaysian Golden Arwana, dan Green Arwana. Sebenarnyan mereka satu jenis, hanya varietas atau varian warna tubuhnya saja berbeda. Ciri khas ikan ini adalah adanya satu pasang sungut (barbel), bersisik besar dan dapat tumbuh sampai 90 cm. Ikan arowana muda memakan serangga, sedangkan yang dewasa memakan ikan. Arwana merupakan jenis pengeram telur di mulut dengan jumlah anak sekitar             50 ekor. Waktu minimal penggadaan populasi sekitar 4,5 -14 tahun.
 
Gambar 3. Scleropages formosus
d.             Arwana Brazil Black
Dapat tumbuh sampai 1 meter, berwarna keperakkan (Silver) dengan sirip kehitaman. Saat kecil mempunyai gelembung hitam seperti kutil yang di bawah tutup insangnya. Hidup di Sungai Negro di Amerika Selatan. Hidup di air menggenang, sering ada dipermukaan sungai dekat vegetasi air. Ikan territorial, agresif terhadap ikan lain. Ikan predator yang memakan ikan, udang serta serangga yang ditangkap dengan cara melompat keluar dari air.

e.              Arwana Irian
Ukuran maksimal sekitar        1 meter, mempunyai  hiasan noktah titik – titik sehingga disebut  Spoted bonytounge. Ikan ini terdapat di sungai Fitzroy Queensland, Australia dan melimpah di Papua sehingga disebut Arowana Irian.Arwana ini hidup di air menggenang, terutama di anak - anak sungai.Hidup di permukaan sungai dekat vegetasi air. Ikan territorial dan agresif terhadap ikan lain. Ikan predator dan kawin saat musim hujan dengan suhu 20-30 derajat celcius.

f.             Arwana Aureus
Terdapat di Indonesia dan layak disebut sebagai ikan arwana Indonesia. Ikan ini baru ditemukan pada 2003 oleh beberapa ahli ikan dari luar dan dalam negeri. Anak ikan yang ada didalam mulut induknya bisa mencapai 100 ekor.