Pages - Menu

Selasa, 29 Agustus 2017

SYARAT TEKNIS KEGIATAN PEMBENIHAN IKAN

a.   Ketinggian dan kemiringan tempat  lokasi pembenihan ikan
Ketinggian tempat sedapat mungkin tidak lebih dari 700 m di atas permukaan laut. Untuk kemiringan tanah yang ideal berkisar antara 3%-5% (Sutisna, 1995).

b.   Tanah
Tanah yang baik untuk unit usaha pembenihan  adalah tanah dengan struktur yang kuat, dapat menahan air (tidak porous), subur, dan tidak berbatu-batu.

c.   Sifat fisika dan kimia dasar
Sifat fisika air yang harus diperhatikan adalah:
1)   Suhu air optimum berkisar antara 25o-30o derajat Celcius.
2)   Kekeruhan  25-100 JTU.
3)   Muatan suspensi  250-100.
4)   Kecerahan lebih besar dari 10%, penetrasi matahari sampai dasar perairan.

Sifat kimia air yang harus diperhatikan adalah:
1)   pH air berkisar antara 4-9, optimum  6,7-8,6.
2)   Kandungan O2 minimum 2 ppm, optimum 5-6 ppm.
3)   Kandungan CO2 terlarut maksimum 25 ppm.
4)   Kandungan N dan NH3 kurang dari 1,5 ppm.
5)   Phosphat lebih kecil dari 0,01 ppm.
6)   Tembaga ( Cu ) lebih kecil dari 0,02 ppm.
7)   Cadmium ( Cd ) lebih kecil dari 0,02 ppm.
8)   Plumbum ( Pb ) lebih kecil dari 0,02 ppm.

d.   Sumber air
Untuk kebutuhan pembenihan ikan, diutamakan air berasal dari sumber air, misalnya: mata air, sumur artesis, dan sumur bor. Untuk pengairan yang berasal  dari sungai  atau  saluran  irigasi  perlu  dilengkapi  dengan  bak pengendapan dan filter sebelum dialirkan ke kolam-kolam pembenihan dan pendederan. Debit air berkisar antara 10-15 liter/detik dan terjamin sepanjang tahun. Pada waktu musim hujan areal di lokasi unit usaha pembenihan harus terhindar dari banjir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 29 Agustus 2017

SYARAT TEKNIS KEGIATAN PEMBENIHAN IKAN

a.   Ketinggian dan kemiringan tempat  lokasi pembenihan ikan
Ketinggian tempat sedapat mungkin tidak lebih dari 700 m di atas permukaan laut. Untuk kemiringan tanah yang ideal berkisar antara 3%-5% (Sutisna, 1995).

b.   Tanah
Tanah yang baik untuk unit usaha pembenihan  adalah tanah dengan struktur yang kuat, dapat menahan air (tidak porous), subur, dan tidak berbatu-batu.

c.   Sifat fisika dan kimia dasar
Sifat fisika air yang harus diperhatikan adalah:
1)   Suhu air optimum berkisar antara 25o-30o derajat Celcius.
2)   Kekeruhan  25-100 JTU.
3)   Muatan suspensi  250-100.
4)   Kecerahan lebih besar dari 10%, penetrasi matahari sampai dasar perairan.

Sifat kimia air yang harus diperhatikan adalah:
1)   pH air berkisar antara 4-9, optimum  6,7-8,6.
2)   Kandungan O2 minimum 2 ppm, optimum 5-6 ppm.
3)   Kandungan CO2 terlarut maksimum 25 ppm.
4)   Kandungan N dan NH3 kurang dari 1,5 ppm.
5)   Phosphat lebih kecil dari 0,01 ppm.
6)   Tembaga ( Cu ) lebih kecil dari 0,02 ppm.
7)   Cadmium ( Cd ) lebih kecil dari 0,02 ppm.
8)   Plumbum ( Pb ) lebih kecil dari 0,02 ppm.

d.   Sumber air
Untuk kebutuhan pembenihan ikan, diutamakan air berasal dari sumber air, misalnya: mata air, sumur artesis, dan sumur bor. Untuk pengairan yang berasal  dari sungai  atau  saluran  irigasi  perlu  dilengkapi  dengan  bak pengendapan dan filter sebelum dialirkan ke kolam-kolam pembenihan dan pendederan. Debit air berkisar antara 10-15 liter/detik dan terjamin sepanjang tahun. Pada waktu musim hujan areal di lokasi unit usaha pembenihan harus terhindar dari banjir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar