Pages - Menu

Minggu, 10 September 2017

SYARAT TEKNIS DAN KONTRUKSI KOLAM PENDEDERAN

Kolam pendederan merupakan unit kolam yang menerima benih dari kolam penetasan. Kolam pendederan ini ada yang disebut pendederan I, II, dan III yang pada prinsipnya bentuk dan ukurannya sama, hanya ukuran dan jumlah ikan yang dipelihara di dalam setiap kolam berbeda.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan konstruksi kolam pendederan, antara lain adalah:
  1. Bentuk kolam disesuaikan dengan keadaan tempat, apabila memungkinkan sebaiknya berbentuk empat persegi panjang.
  2. Agar mudah dalam pengelolaan kolam dan pemanenan benih, sebaiknya kolam   pendederan pertama berukuran 100-500 m2, dan kolam pendederan lanjutan 500-2000 m2 per petak.
  3. Penampang melintang pematang berbentuk trapesium dengan kemiringan 1:1 (tanah lempung), lebar atas 75-100 cm dan ketinggian pematang 1,00-1,30 meter.
  4. Tempat pemasukan air berupa pipa yang dilengkapi dengan saringan dan pengatur debit air.
  5. Tempat pengeluaran air berbentuk monik atau bentuk lain yang memungkinkan kecepatan dan volume air yang dikeluarkan dapat diatur terutama pada saat pemanenan.
  6. Dasar kolam dilengkapi dengan kubangan untuk tempat berkumpul ikan ketika dilakukan pemanenan. Kubangan merupakan bagian dari saluran dasar  di  depan  tempat  pengurasan,  yang  bentuknya  melebar  dan berfungsi sebagai petak penangkapan benih. Dasar kolam dibuat miring ke arah saluran dasar dan tempat pengurasan.
  7. Kedalaman  kolam 1-1,5 meter  dan kedalaman air 40-60 cm.
  8. Permukaan kolam harus mendapat sinar matahari sepanjang hari.
  9. Dasar kolam harus berupa tanah gembur, berlumpur subur yang cukup tebal (5-20 cm), dan tidak porous.
  10. Selisih ketinggian tanah dasar kolam antara pintu pemasukan dan pintu pengeluaran berkisar antara 20-30 cm. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 10 September 2017

SYARAT TEKNIS DAN KONTRUKSI KOLAM PENDEDERAN

Kolam pendederan merupakan unit kolam yang menerima benih dari kolam penetasan. Kolam pendederan ini ada yang disebut pendederan I, II, dan III yang pada prinsipnya bentuk dan ukurannya sama, hanya ukuran dan jumlah ikan yang dipelihara di dalam setiap kolam berbeda.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan konstruksi kolam pendederan, antara lain adalah:
  1. Bentuk kolam disesuaikan dengan keadaan tempat, apabila memungkinkan sebaiknya berbentuk empat persegi panjang.
  2. Agar mudah dalam pengelolaan kolam dan pemanenan benih, sebaiknya kolam   pendederan pertama berukuran 100-500 m2, dan kolam pendederan lanjutan 500-2000 m2 per petak.
  3. Penampang melintang pematang berbentuk trapesium dengan kemiringan 1:1 (tanah lempung), lebar atas 75-100 cm dan ketinggian pematang 1,00-1,30 meter.
  4. Tempat pemasukan air berupa pipa yang dilengkapi dengan saringan dan pengatur debit air.
  5. Tempat pengeluaran air berbentuk monik atau bentuk lain yang memungkinkan kecepatan dan volume air yang dikeluarkan dapat diatur terutama pada saat pemanenan.
  6. Dasar kolam dilengkapi dengan kubangan untuk tempat berkumpul ikan ketika dilakukan pemanenan. Kubangan merupakan bagian dari saluran dasar  di  depan  tempat  pengurasan,  yang  bentuknya  melebar  dan berfungsi sebagai petak penangkapan benih. Dasar kolam dibuat miring ke arah saluran dasar dan tempat pengurasan.
  7. Kedalaman  kolam 1-1,5 meter  dan kedalaman air 40-60 cm.
  8. Permukaan kolam harus mendapat sinar matahari sepanjang hari.
  9. Dasar kolam harus berupa tanah gembur, berlumpur subur yang cukup tebal (5-20 cm), dan tidak porous.
  10. Selisih ketinggian tanah dasar kolam antara pintu pemasukan dan pintu pengeluaran berkisar antara 20-30 cm. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar