Pages - Menu

Kamis, 31 Desember 2020

PEMIJAHAN IKAN CUPANG


Untuk menghasilkan anakan ikan cupang yang berkualitas, kita juga harus menggunakan induk ikan cupang yang berkualitas baik. Untuk itu seleksi induk sebaiknya dilakukan dengan teliti. Proses pemijahan dapat berlangsung jika kedua induk ikan cupang telah siap untuk melakukan pemijahan. 

Ikan cupang adalah ikan yang sangat agresif terutama jantan, sehingga ketika jantan sudah siap untuk melakukan pemijahan namun induk betina belum siap maka induk jantan dapat menyerang induk betina. Untuk induk ikan cupang yang sudah terbiasa dipijahkan relatif lebih terkontrol dan tidak agresif ketika dipijahkan. Dalam melakukan proses pemijahan ikan cupang,  ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai berikut : 

  1. Menempatkan induk jantan pada media/wadah pemijahan dan biarkan induk jantan membuat sarang dari busa yang dibuat oleh induk jantan 
  2. Induk betina ditempatkan pada wadah berupa toples yang telah diisi air. 
  3. Induk pada wadah toples tersebut kemudian ditempatkan pada wadah pemijahan dengan posisi induk betina masih dalam toples. Proses ini biasa disebut proses penjodohan. Untuk induk ikan yang sudah mapan atau sering dipijahkan biasanya relatif mudah untuk dipasangkan, apalagi jika kondisi gonad sudah matang 
  4. Jika induk jantan telah selesai membuat sarang dan induk jantan terlihat sudah tidak agresif dan induk betina telah menunjukkan penerimaan terhadapa induk jantan, maka induk betina dapat dilepaskan ke wadah pemijahan 
  5. Telur yang telah dibuahi akan ditempatkan kedalam sarang dan akan dibiarkan sambil terus dijaga oleh induk jantan 
  6. Pemijahan akan terjadi dengan cara jantan melilit pada betina. Pembuahan terjadi diluar, betina akan mengeluarkan sel telur sedangkan jantan akan melepaskan sperma. Proses perkawinan ini akan berlangsung hingga telur dalam perut induk betina telah habis 
  7. Induk betina segera diangkat setelah proses perkawinan selesai, karena dapat memakan telur hasil pemijahan 
  8. Induk cupang jantan akan menjaga telur-telur dari hasil pemijahan hingga telur menetas. Setelah menetas, larva ikan cupang akan dirawat oleh induk jantan sampai fase post larva dan sudah dapat makan.
  9. Ketika induk jantan sudah tidak merawat larva kembali, maka induk jantan dapat diangkat dari wadah pemijahan dan di tempatkan pada wadah recovery untuk dipelihara kembali sebelum dipijahkan kembali. 
Proses pemijahan dikatakan berhasil jika Survival Rate tinggi atau minimal 90%. Kualitas larva dan benih yang dihasilkan akan sangat dipengaruhi oleh tikngkat kematangan gonad induk ikan cupang. Semakin tinggi TKG dan semakin tua umur induk maka telur dan larva ikan cupang akan semakin baik.

Itulah sebagian langkah-langkah yang harus dilakukan ketika kita mau memijahkan ikan cupang. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan bisa membantu para pemula untuk melakukan pemijahan ikan cupang. Selamat mencoba dan semoga berhasil. Salam sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kamis, 31 Desember 2020

PEMIJAHAN IKAN CUPANG


Untuk menghasilkan anakan ikan cupang yang berkualitas, kita juga harus menggunakan induk ikan cupang yang berkualitas baik. Untuk itu seleksi induk sebaiknya dilakukan dengan teliti. Proses pemijahan dapat berlangsung jika kedua induk ikan cupang telah siap untuk melakukan pemijahan. 

Ikan cupang adalah ikan yang sangat agresif terutama jantan, sehingga ketika jantan sudah siap untuk melakukan pemijahan namun induk betina belum siap maka induk jantan dapat menyerang induk betina. Untuk induk ikan cupang yang sudah terbiasa dipijahkan relatif lebih terkontrol dan tidak agresif ketika dipijahkan. Dalam melakukan proses pemijahan ikan cupang,  ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebagai berikut : 

  1. Menempatkan induk jantan pada media/wadah pemijahan dan biarkan induk jantan membuat sarang dari busa yang dibuat oleh induk jantan 
  2. Induk betina ditempatkan pada wadah berupa toples yang telah diisi air. 
  3. Induk pada wadah toples tersebut kemudian ditempatkan pada wadah pemijahan dengan posisi induk betina masih dalam toples. Proses ini biasa disebut proses penjodohan. Untuk induk ikan yang sudah mapan atau sering dipijahkan biasanya relatif mudah untuk dipasangkan, apalagi jika kondisi gonad sudah matang 
  4. Jika induk jantan telah selesai membuat sarang dan induk jantan terlihat sudah tidak agresif dan induk betina telah menunjukkan penerimaan terhadapa induk jantan, maka induk betina dapat dilepaskan ke wadah pemijahan 
  5. Telur yang telah dibuahi akan ditempatkan kedalam sarang dan akan dibiarkan sambil terus dijaga oleh induk jantan 
  6. Pemijahan akan terjadi dengan cara jantan melilit pada betina. Pembuahan terjadi diluar, betina akan mengeluarkan sel telur sedangkan jantan akan melepaskan sperma. Proses perkawinan ini akan berlangsung hingga telur dalam perut induk betina telah habis 
  7. Induk betina segera diangkat setelah proses perkawinan selesai, karena dapat memakan telur hasil pemijahan 
  8. Induk cupang jantan akan menjaga telur-telur dari hasil pemijahan hingga telur menetas. Setelah menetas, larva ikan cupang akan dirawat oleh induk jantan sampai fase post larva dan sudah dapat makan.
  9. Ketika induk jantan sudah tidak merawat larva kembali, maka induk jantan dapat diangkat dari wadah pemijahan dan di tempatkan pada wadah recovery untuk dipelihara kembali sebelum dipijahkan kembali. 
Proses pemijahan dikatakan berhasil jika Survival Rate tinggi atau minimal 90%. Kualitas larva dan benih yang dihasilkan akan sangat dipengaruhi oleh tikngkat kematangan gonad induk ikan cupang. Semakin tinggi TKG dan semakin tua umur induk maka telur dan larva ikan cupang akan semakin baik.

Itulah sebagian langkah-langkah yang harus dilakukan ketika kita mau memijahkan ikan cupang. Semoga materi ini dapat bermanfaat dan bisa membantu para pemula untuk melakukan pemijahan ikan cupang. Selamat mencoba dan semoga berhasil. Salam sukses.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar