Pages - Menu

Minggu, 13 Juli 2014

HAL YANG HARUS DIKETAHUI OLEH PEMBUDIDAYA LELE PEMULA



Budidaya ikan lele bisa dilakukan pada kolam terpal, kolam semen ataupun kolam tanah. Berikut ini ada 7 (tujuh) hal yang wajib diketahui pelaku budidaya lele (pemula):
1.      Air kolam dapat menggunakan air PAM, sungai ataupun air bor. PH air antara 6,0 – 7,5. Hindari menggunakan air hujan murni karena PH air hujan antara 3,0 – 4,5. Solusinya, campur air hujan dengan air yang ber PH normal. Diamkan air kolam selama 1 – 2 minggu hingga berwarna kehijauan sebelum memasukkan bibit lele.

2.     Pilih bibit lele dari jenis unggulan, tetapi jika tidak tahu “asal usulnya”, standar minimal adalah bibit sehat saat dimasukkan ke kolam pembesaran. Tidak ada ukuran standar untuk memasukkan ke kolam pembesaran. Tetapi umumnya adalah bibit ukuran  2 – 3 cm s/d 6 – 7 cm.

3.     Untuk pemeliharaan normal, kolam hanya diisi sebanyak 150 – 250 ekor/ M2. Ini sangat aman dan tidak perlu sering ganti air. Jika tetap ingin tebar padat di atas 500 ekor M2 solusinya adalah harus sering mengganti air kolam, umumnya tiap hari atau paling lama 3 hari sekali. Resiko jika tidak sering ganti air, air kolam akan berbau menyengat dan ikan akan mabok bahkan mati akibat tingginya kandungan Amoniak dalam air.

4.  Sinar matahari sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan pakan alami berupa plankton. Tetapi berjalannya waktu, amati perilaku ikan di siang hari, apakah sering bergerombol di pinggir kolam yang tidak terkena sinar matahari. Jika iya, itu tanda ikan sedang kepanasan dan suhu air kolam meninggi. Solusinya: Tebar beberapa batang enceng gondok untuk tempat berlindung ikan di saat panas terik. Bisa juga dengan memasang paranet di atas kolam ikan untuk mengurangi paparan panas matahari.

5.      Penyakit ikan lele yang paling umum:
·           Cacar dan luka kulit
·           Sungut keriting dan putus
·           Insang merah / hitam
·           Sirip geripis
·           Perut buncit dan merah
·           Hilang keseimbangan
Semua penyakit di atas disebabkan oleh bakteri positif dan negatif, juga virus dan jamur. Solusinya: Berikan obat lele selama beberapa hari hingga sembuh.

6.    Dalam setiap kolam hampir bisa dipastikan ada beberapa ekor lele yang berukuran lebih besar dibanding lainnya. Lakukan sortir tiap 2 – 3 minggu sekali untuk memisahkan lele yang besar dengan yang masih kecil. Lele besar tsb berpotensi memakan ikan lainnya yang berukuran lebih kecil. Jika tidak pernah di sortir, jangan kaget jika awal masuk kolam jumlah bibit 10.000 ekor, saat panen sisa 7000 ekor.

7.     Untuk menurunkan resiko kanibalisme lele, cegah lele kelaparan dengan pemberian pakan 3 – 5 kali sehari. Lebih baik memberi pakan sedikit tetapi beberapa kali dalam sehari daripada memberi banyak tetapi hanya 1x sehari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Minggu, 13 Juli 2014

HAL YANG HARUS DIKETAHUI OLEH PEMBUDIDAYA LELE PEMULA



Budidaya ikan lele bisa dilakukan pada kolam terpal, kolam semen ataupun kolam tanah. Berikut ini ada 7 (tujuh) hal yang wajib diketahui pelaku budidaya lele (pemula):
1.      Air kolam dapat menggunakan air PAM, sungai ataupun air bor. PH air antara 6,0 – 7,5. Hindari menggunakan air hujan murni karena PH air hujan antara 3,0 – 4,5. Solusinya, campur air hujan dengan air yang ber PH normal. Diamkan air kolam selama 1 – 2 minggu hingga berwarna kehijauan sebelum memasukkan bibit lele.

2.     Pilih bibit lele dari jenis unggulan, tetapi jika tidak tahu “asal usulnya”, standar minimal adalah bibit sehat saat dimasukkan ke kolam pembesaran. Tidak ada ukuran standar untuk memasukkan ke kolam pembesaran. Tetapi umumnya adalah bibit ukuran  2 – 3 cm s/d 6 – 7 cm.

3.     Untuk pemeliharaan normal, kolam hanya diisi sebanyak 150 – 250 ekor/ M2. Ini sangat aman dan tidak perlu sering ganti air. Jika tetap ingin tebar padat di atas 500 ekor M2 solusinya adalah harus sering mengganti air kolam, umumnya tiap hari atau paling lama 3 hari sekali. Resiko jika tidak sering ganti air, air kolam akan berbau menyengat dan ikan akan mabok bahkan mati akibat tingginya kandungan Amoniak dalam air.

4.  Sinar matahari sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan pakan alami berupa plankton. Tetapi berjalannya waktu, amati perilaku ikan di siang hari, apakah sering bergerombol di pinggir kolam yang tidak terkena sinar matahari. Jika iya, itu tanda ikan sedang kepanasan dan suhu air kolam meninggi. Solusinya: Tebar beberapa batang enceng gondok untuk tempat berlindung ikan di saat panas terik. Bisa juga dengan memasang paranet di atas kolam ikan untuk mengurangi paparan panas matahari.

5.      Penyakit ikan lele yang paling umum:
·           Cacar dan luka kulit
·           Sungut keriting dan putus
·           Insang merah / hitam
·           Sirip geripis
·           Perut buncit dan merah
·           Hilang keseimbangan
Semua penyakit di atas disebabkan oleh bakteri positif dan negatif, juga virus dan jamur. Solusinya: Berikan obat lele selama beberapa hari hingga sembuh.

6.    Dalam setiap kolam hampir bisa dipastikan ada beberapa ekor lele yang berukuran lebih besar dibanding lainnya. Lakukan sortir tiap 2 – 3 minggu sekali untuk memisahkan lele yang besar dengan yang masih kecil. Lele besar tsb berpotensi memakan ikan lainnya yang berukuran lebih kecil. Jika tidak pernah di sortir, jangan kaget jika awal masuk kolam jumlah bibit 10.000 ekor, saat panen sisa 7000 ekor.

7.     Untuk menurunkan resiko kanibalisme lele, cegah lele kelaparan dengan pemberian pakan 3 – 5 kali sehari. Lebih baik memberi pakan sedikit tetapi beberapa kali dalam sehari daripada memberi banyak tetapi hanya 1x sehari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar